JANGAN MENANGIS SAYANK

1061 Kata

“Mas bisa?” tanya Inesh tidak yakin. “Insya Allah bisa,” jawab Raffa, dia lalu berdiri dan berjalan menuju kamar Shasi. “Bobo manis ya little princess Ayah, Ayah kerja dulu,” bisik Raffa pada Shasi sebelum dia meletakkan bayi mungil itu di kasurnya secara hati-hati. “Aku pamit ya,” Raffa langsung mohon izin untuk pamit. “Tidak maem dulu saja, nanti di luar kan juga harus cari makan, kecuali memang ada janji makan siang sama teman,” Inesh menawarkan makan siang dulu pada Raffa. “Tidak usahlah, Bunda saja makan yang banyak,” tolak Raffa tidak enak. “Iya sih, makanan di rumahku juga cuma sayur bening, jadi mending makan di warung saja lah,” tukas Inesh sarkas. “Eh tidak begitu, aku tidak bermaksud begitu,” Raffa jadi serba salah. Dia pernah baca bila Ibu baru melahirkan hormonalnya ju

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN