“Bapak serius” tanya gadis manis dalam dekapan Athrav Advitya Maliq.
“Koq masih panggil Bapak saja sih cantikku?” rayu Athrav sambil menciumi leher gadis yang sudah terbaring di bawahnya.
Athrav memang player, dan dia akan bertahan beberapa lama bila perempuan yang disetubuhinya masih perawan. Namun bila bukan perawan Athrav hanya mengencani dua atau tiga kali saja sesudah itu dibuangnya. Athrav tak pernah mau pakai pengaman karena dia bilang tak enak bila tidak skin to skin.
Tadi dia sudah menghubungi istrinya akan pulang terlambat, maka dia santai bermain dengan perempuan yang baru tiga minggu menjadi promotion girl di outlet mobil tempatnya bekerja.
Athrav bukan pemilik outlet, dia hanya manager cabang saja. Beda dengan Dineshcara Diva Maulana atau Inesh istri sahnya, yang memang menjadi cucu pemilik supermarket bangunan dan memimpin penuh cabang Jogja dan Jawa Tengah.
Seminggu sejak Ririen diterima kerja di show room tempat Athrav bekerja, Athrav berhasil memikat Dewi Iriani atau Ririen masuk dalam pelukannya, dia mengawali pendekatan dengan hanya menciumi Ririen setiap gadis itu masuk ruangannya.
“Kamu sangat cantik,” itu awal Athrav memerangkap Ririen.
“Bapak bisa saja,” Ririen tersipu malu.
Saat itu Ririen berada di ruangannya Athrav. Karena Athrav memanggilnya dengan alasan hendak memberi daftar harga kredit bila ada konsumen yang hendak membayar dengan sistem kredit.
“Saya tidak bohong, coba kamu ke sini,” pinta Athrav agar Ririen mendekat ke kursinya. Dipegangnya jemari Ririen.
“Ya ampuuuun, jemarimu lembut banget, aku suka jemarimu,” Athrav menciumi jemari Ririen lalu mengulum jemari itu bergantian membuat Ririen mendesah dan berupaya menarik tangannya. Di tatap Ririen dengan lembut sambil mengulum jemari gadis itu.
Athrav menarik tangan Ririen sehingga Ririen terjatuh di pangkuannya. Athrav langsung mencium bibir Ririen dengan sangat lembut tanpa tekanan dan tak terburu-buru.
“Oh God, bibirmu sangat lembut dan manis sekali. Kamu sangat menawan Sayangku,” bisik Athrav seolah sangat terpesona.
“Bibir ini hanya milikku ya, jangan ada yang boleh menciumnya, kamu benar-benar Dewi seperti namamu,” racau Athrav sambil kembali mencium bibir Ririen dengan lembut. Tangannya mengusap paha Ririen yang mengenakan rok sangat pendek. Nama Ririen adalah Dewi Iriani
“Sayang sekarang kamu keluar dari ruanganku ya, aku tidak bisa menahan hasratku bila kamu terus di sini,” desah Athrav penuh tipu muslihat. Kembali diciumi bibir Ririen tanpa dilepasnya walau dia sudah mengusir Ririen.
Athrav mencecap leher Ririen pelan, sengaja tak ditinggalkan jejak di sana sebab akan segera terlihat siapa pun. Leher Ririen saat masuk ruangannya masih polos lalu keluar ruangannya sudah ada kissmark tentu perbuatan bodoh.
Athrav membuka dua kancing seragam Ririen, dan dikeluarkannya satu bukit yang Ririen miliki, dia bermain asyik di sana tanpa membuka kaitan bra yang Ririen gunakan.
“Sayangku, kamu candu untukku. Oh ini sangaaaat manis Sayangku,” desahnya dan di sanalah dia membuat banyak kissmark.
Ririen melenguh ketika satu bukit berada dalam pilinan jemari bossnya dan satu bukitnya dalam hisapan yang membuatnya mendesah dan bagian intim di bawahnya basah. Diremasnya rambut bossnya saat dia merasakan nikmat yang dibuat oleh bossnya
“Pak … Pak. … oh … Pak,” desah Ririen tanpa henti. Dia makin tak bisa bergerak saat jari boss nya masuk ke daerah intimnya dan bergerak nakal membuatnya mendapat pelepasan pertama.
“Kamu puas Sayangku, kamu sudah keluar,” Athrav merasakan pelepasan Ririen. Dia segera berdiri dan merapikan bajunya.
Seminggu Athrav hanya sekali itu membuat Ririen mendapatkan pelepasan, berikutnya dia sengaja hanya menciumi Ririen, dan kadang memperbarui kissmark di bukit kembar Ririen.
Selebihnya Athrav hanya menggoda Ririen lewat chat tele-gram :
- kamu canduku cantikku,
- jangan dekat-dekat dengan konsumen seperti itu,
- aku merindu bibir manismu,
- aku pengin makan es krim coklat milikku, begitu setiap hari dia menggoda Ririen.
“Nanti malam pulang bareng ya Dewiku,” pinta Athrav kali ini. Athrav sudah mentargetkan malam ini Dewi akan dia makan, seperti banyak perempuan lainnya.
“Yes Honey,” jawab Ririen. Baru kali ini Athrav memintanya pulang bareng. Ririen atau Dwi Iriani sudah mendengar, katanya boss nya punya istri, tapi dia tak percaya. Bagaimana mungkin lelaki yang terlihat sangat mencintainya itu sudah punya istri. Pasti itu hanya issue saja agar karyawati tak mendekati boss yang terlihat sangat alim juga tak suka jelalatan itu.
“Kamu tunggu di halte seberang ya,” atur Athrav dia tak ingin para karyawannya melihat dia janjian dengan SPG. Athrav sengaja memperlambat kepulangannya, agar halte depan kantor sudah kosong dari pegawainya kecuali Ririen, kalau masih banyak pegawainya tentu dia tak mau. Dan lagi nanti dia akan berhenti agak jauh dari halte.
≈≈≈≈≈≈
“Kita makan dulu atau nonton dulu?” tanya Athrav saat Ririen baru saja masuk ke mobilnya. Mereka merasa aman tak ada yang melihat kejadian itu karena Ririen naik ke mobil Athrav dari halte seberang show room.
“Nonton saja,” jawab Ririen dengan senang.
Mereka tak peduli film apa yang mereka pilih, karena begitu lampu bioskop padam Athrav langsung melancarkan serangannya.
“Sayang, aku tidak kuat, kita ke kamar kostmu saja ya?” pinta Athrav
“Aku sekamar berdua Honey” jawab Ririen disela desahnya.
Athrav mengajak Ririen segera keluar dari bioskop dan dia membawa Ririen ke penginapan kecil.
≈≈≈≈≈≈
“Aaaaaah Sayangkuuuu,” teriak Athrav geram saat dia baru saja melakukan pelepasan pertamanya, sedang Ririen sudah tiga kali pelepasan.
“Kamu cintaku, canduku,” bisik Athrav dengan ju-nior masih tertancap di gua Ririen. Sesudah puas bermain Athrav akan segera pulang, dia tak ingin Inesh istrinya curiga.
“Minum ini dulu Sayangku,” Athrav memberikan dua buah pill pada Ririen. “Ini biar kamu tidak sakit dan tidak lelah,” lanjutnya.
Memang satu pil untuk stamina agar tak terasa cape dan pegal. Namun pil satunya untuk mencegah kehamilan. Dua pil andalan ini selalu tersedia di dompet Athrav karena dia tak suka pakai pengaman, dia harus main aman.
Setelah bosan dengan Ririen maka Athrav memainkan jurus andalan lainnya, dia akan membuat Ririen kepergok selingkuh darinya sehingga dia bisa beralasan memutuskan hubungan
≈≈≈≈≈≈
Sudah dua minggu Ririen berhasil ditendang dari pengisi hatinya, Athrav juga berhasil mengeluarkan Ririen dari show room dengan alasan tidak memenuhi target penjualan. Sasaran Athrav kali ini penjaga counter pulsa diseberang showroomnya.
Perempuan itu tak sengaja dilihatnya ketika dia beli pulsa, karena mbanking nya bermasalah sehingga tak bisa beli pulsa dengan mbanking. Athrav merasa beruntung mbanking sempat bermasalah karena membuat ia bisa berkenalan dengan Shinta.
Tak perlu perjuangan panjang, tadi pagi dia berhasil membuat Shinta menyerah dan membuatnya tak perawan lagi.
≈≈≈≈≈≈