Part 28: Menyelamatkan Kenzee

1518 Kata

“Tidak ada kastil di sini. Mereka mungkin membohongimu,” kata Udon. Luke terdiam. Perasaannya mengatakan bahwa jalan yang ia pilih sudah benar. Udon mulai mengoceh lalu pergi begitu saja. Luke menajamkan pendengarannya. Suara tawa terdengar di telinganya. Percakapan dan suara langkah kaki pun tidak luput ditangkap oleh telinganya. Luke menajamkan pengelihatannya. Mata hitamnya berubah warna, biru. Ia tersenyum melihat ada penghalang di depannya. “Hei, Luke apa yang kau lakukan?” tanya Udon dari jarak jauh. Luke tidak menjawab. Ia sibuk mencari sesuatu untuk dilempar.Saat Luke mendapatkan sebuah batu ukuran sedang lalu melemparnya ke arah penghalang. Batu itu lenyap sesuai dugaan Luke. “Apa yang terjadi. Kau tidak ingin pulang?” Luke berbalik menatap keledai. “Kau ingin melihat kasti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN