42. PERMASALAHAN YANG BELUM TUNTAS

1505 Kata

Athar memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri. Kepalanya terasa mau pecah memikirkan bagaimana cara membayar hutang yang sudah Airin tagihkan kepadanya. Bagi Athar, 1,9 Milyar bukan jumlah yang sedikit. Sedang pembagian harta gono gini setelah dihitung-hitung hanya mampu memback-up setengahnya saja. "Ma... kita jual saja rumah ini. Demi Tuhan, Athar nggak tau kemana mencari uang satu milyar dalam kurun waktu hitungan hari." Di ruang televisi, Athar berusaha mengajak sang ibu berdiskusi. Membujuk sekaligus memohon agar Sakina mau mengabulkan saran yang ia sodorkan. Lagi pula, hanya dengan menjual rumah satu-satunya harapan untuk Athar bisa segera melunasi hutang. Setelah itu, mereka bisa pindah ke rumah yang lebih kecil dan memulai hidup baru. "Nggak!" Sakina menggeleng kuat. Dengan s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN