39. HADIAH BERTUBI-TUBI

1320 Kata

Bastian menyeka darah yang mengucur di sudut bibirnya. Tidak sedikit pun ia membalas saat Athar memberikan pukulan keras pada wajah dan perutnya. Bastian sadar diri kalu dirinya sudah melakukan kesalahan fatal. Mau bagaimana lagi, ia tidak bisa menepis segala bentuk godaan yang Nonie tunjukkan kepadanya. "Keterlaluan!" Seolah tidak puas atas pukulan yang ia beri, Athar berseru keras. Rahangnya mengetat kuat, menunjukkan bahwa ia benar-benar dikuasai oleh amarah. "Padahal, aku udah anggap kamu seperti saudara sendiri." "Aku minta maaf," sahut Bastian penuh sesal. "Sejak kapan kalian pertama kali berhubungan?" Athar dibuat penasaran. Padahal, kalau dipikir-pikir tidak ada celah untuk Bastian mendekati Nonie apalagi sampai berhubungan dekat. Hampir setiap hari Nonie bertemu dan mengh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN