“Bagaimana perasaan Mas Rubi saat mau menjemput seorang wanita?” tanya Zea yang baru saja masuk ke mobil di mana Rubi sudah duduk di kursi kemudi. “Biasa aja. Ini bukan pertama kalinya saya menjemput seorang wanita. Bisa dibilang, saya hampir sering menjemput berbagai karakter orang yang berbeda-beda. Terlepas dari gendernya, masih muda atau tua … saya selalu biasa aja.” “Ah, benar juga. Mas Rubi juga pernah menjemputku dan aku setuju kalau Mas Rubi sikapnya biasa aja.” Rubi tidak menjawab, lebih memilih mulai menjalankan mesin mobilnya. Tidak lama kemudian, mobil pun mulai melaju. Pasti tidak butuh waktu lama untuk tiba di Bank Forena, kecuali jalannya memutar. Namun, mau bagaimana lagi? Zea sudah cukup bersyukur pria se-tampan Rubi yang saat ini menjalin hubungan aneh dengannya … ber