“Zea, kamu serius mengatakan hal barusan?” “Ya, aku serius, Mas. Katanya Mas Rubi serba bisa, aku pikir … Mas Rubi juga bisa menyembuhkan luka di hatiku dan memulihkan perasaanku.” “Selama saya di Senjaratu, nggak terhitung berapa banyak hal yang saya lakukan untuk membantu banyak orang, tapi untuk pertama kalinya … ada yang meminta saya menyembuhkan luka di hati. Tentu saja saya nggak tahu bagaimana caranya.” Zea tersenyum. “Untuk itu pikirkanlah. Apalagi sekarang kita berteman. Bukankah itu alasan yang cukup kuat untuk bersedia membantuku?” Bahkan, tanpa disadari dengan mereka sering-sering bersama begini perlahan membuat Zea melupakan segala masalahnya. Sementara itu, Rubi juga sepertinya tak bisa fokus pada hal lain saat bersama Zea seperti ini. Ya, pria itu hanya fokusnya pada Zea