SPECIAL CHAPTER : 4

1958 Kata

Angin pantai berhembus, menyapaku dan Javier. Tempat ini akan selalu menjadi salah satu tempat favoritku. Ada banyak kenangan di sini. Tempat ini seperti menjadi saksi bisu perjuangan kami. "Sayang.." "Hm?" Javier berikan aku tempat untuk duduk. Kami duduk tak jauh dari pinggir pantai beralaskan baju kaos Javier. Javier tidak topless, tenang saja. Dia masih memakai singlet putih di dalam, ya meskipun hal itu rasanya tidak membantu sama sekali. Tadi masih banyak yang melirik Javier saat lewat. "Aku boleh tanya sesuatu sama kamu?" Aku mengangguk. "Hmm, kamu bener-bener udah maafin Ibu?" Pertanyaan Javier cukup membuat aku terkejut. Aku tidak menyangka Javier akan menanyakan hal ini. "Sebenarnya aku nggak sekuat itu. Aku pernah beberapa kali mau menyerah. Aku bahkan pernah berpiki

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN