Selamat membaca Raymond menatap netra Selena dalam. "Aku sudah lama menyukaimu, Lena ...," tuturnya dengan nada suara rendah. Selena tak bisa berkata-kata seakan suaranya tercekat di tenggorokan. Dia terdiam dan menatap mata Raymond lekat-lekat untuk memastikan kebenaran dari ucapan yang baru saja keluar dari mulut Raymond. Selena sama sekali tidak menemukan kebohongan dari sorot mata coklat gelap itu. "Bagaimana bisa?" tanyanya tidak percaya. "Aku tidak tau harus mulai menceritakannya dari mana. Tapi aku sudah memiliki perasaan denganmu sejak kita masih kuliah. Kau masih ingat dengan pertemuan kita yang pertama kali? Saat kau menjatuhkan bukumu dan aku yang mengembalikannya." Raymond tersenyum simpul. "Mulai saat itu aku jadi sering memperhatikanmu dan ingin tau banyak hal tentangmu.