Bab 7

1173 Kata
Rhea melangkahkan kakinya dengan pelan ketika di turunkan di depan pintu besar sebuah rumah. Apa benar ini adalah rumah? Luasnya mungkin melebihi lapangan golf. Apa ini hotel milik Darel? Tapi jika dilihat dari gerbang besar yang menjulang tinggi di depan sana, sepertinya ini bukan hotel. Tidak ada tulisan apapun yang menunjukkan jika ini adalah hotel. Tapi.. tempat ini terlalu luas untuk di sebut sebagai hotel. Rhea jadi bingung harus melakukan apa di sini. Darel hanya memintanya alamatnya saja untuk segera di jemput dengan sopir ketika Rhea masih bermain dengan putrinya. Wanita itu tidak mungkin memberikan alamat rumah Lina tempat putrinya tinggal, jadi dia meminta di jemput di depan sebuah hotel di dekat sana. Rhea hanya berdiri di depan saja karena dia memang tidak berniat menginap di hotel. Dia hanya bertindak seolah-oleh selama ini dia tinggal di hotel. Setelah itu sopir datang dengan sebuah mobil mewah dan segera memintanya masuk. Koper Rhea juga segera di urus oleh orang-orang berseragam itu. Wow, untuk sesaat Rhea jadi merasa istimewa karena diperlakukan sedemikian rupa. Lalu sekarang.. dia berdiri di depan sebuah pintu besar yang lagi-lagi berwarna hitam. Apa Darel Aldebaran memang sangat menyukai warna hitam? Pria itu selalu menggunakan warna hitam untuk mendekorasi apapun yang menjadi miliknya. “Apa yang Nona lakukan di sini? Tuan sudah menunggu Nona di dalam rumah” Rhea tidak bisa mengatasi keterkejutannya. Menunggu? Darel Aldebaran menunggu dirinya? Apa dia tidak salah mendengar? Bukankah menurut rumor yang beredar Darel adalah seorang pria gila kerja yang tidak memiliki waktu santai di rumah? Bagaimana mungkin dia menunggu Rhea? “Ini.. ini adalah rumah?” Sopir yang tadi mengantarnya hanya tersenyum. Dia yang membantu membawakan koper milik Rhea. “Tentu saja.. Tuan Darel ada di dalam. Nona tidak mau masuk saja?” Masuk ke dalam rumah ini? Yang benar saja! Rhea bahkan tidak tahu cara membuka pintu besar ini karena tidak ada satupun gagang pintu di sana. Dia harus mendorongnya atau bagaimana? Tampaknya sopir yang tadi menjemputnya mengetahui apa yang Rhea pikirkan. Sopir itu berjalan mendekati pintu dan menempelkan sebuah kartu khusus di sebelah kanan tembok. Lalu.. pintu itu terbuka dengan otomatis. Wow, rumah ini diakses menggunakan kartu? Apa tempat ini sama seperti yang ada di film yang sering Rhea tonton? Sangat menakjubkan. Membuat hal itu membuat Rhea tidak mengedipkan matanya. Dia memang terlihat seperti wanita udik yang tidak pernah melihat teknologi. Terserah saja sopir ini akan mengatakan apa.. Rhea tidak peduli. Dia hanya ingin mengagumi tempat ini saja. “Tuan mungkin belum memberikan Anda kartu akses. Tapi memang beginilah teknologi yang ada di rumah ini. Jika Anda beruntung, Tuan akan menambahkan sidik jari anda di sini.. ya, itu jika Anda beruntung..” Rhea kembali mengerjapkan matanya. Sidik jadi? Selama ini Rhea memang menggunakan sidik jari untuk mengunci layar ponselnya. Sejujurnya Rhea memang sering melihat pintu yang dibuka menggunakan sidik jadi di film luar negeri. Tidak menyangka jika dia akan melihatnya di tempat ini. “Apa ini semacam undian? Jika aku beruntung aku akan mendapatkannya, jika tidak.. aku harus mencoba lagi?” Rhea tertawa pelan ketika mengucapkan kalimat itu. Sopir tadi juga ikut tertawa lalu menggelengkan kepalanya. Pintu rumah yang ada di depannya memang sudah terbuka. Membuat Rhea bisa sedikit melihat apa saja yang ada di dalamnya. Dan benar, dia memang akan akan tinggal di tempat menakjubkan itu. Dari luar sini saja Rhea sudah bisa merasakan kemewahan yang disajikan oleh tempat ini. “Mari masuk, Nona..” Sopir tadi kembali berbicara. Membuat Rhea sedikit tersadar dari rasa kagumnya. Darel Aldebaran memang orang kaya raya. Tapi melihat kemewahan yang ditawarkan ketika dia mulai melangkahkan kakinya untuk masuk, wow.. Rhea tidak bisa mengatakan apapun. Ukiran indah berwarna emas yang menghiasi dinding. Lantai marmer yang terlihat sangat berkilau, pelayan pasti menghabiskan banyak waktu untuk membersihkan lantai ini. Jangan lupakan setiap lampu yang melayang dengan indah. Membuat ruangan dengan sofa besar yang ada di tengah-tengah ini jadi terlihat semakin mewah. Lalu ada dua tangga besar yang melingkar di balik sofa itu, itu adalah tangga yang paling indah yang pernah Rhea lihat. Persis seperti beberapa tangga mewah yang pernah muncul di media sosial miliknya. Tangga seperti itu memang ada. Dengan besi kokoh yang melingkar indah sebagai pegangan, tanggan itu juga didominasi dengan warna emas dan juga hitam. Mungkin kemewahan ini belum berakhir, tapi Rhea sudah merasa tidak sanggup melihat yang lainnya. Ada sebuah foto besar yang dipajang di dinding dekat sofa. Berada di atas televisi yang terlihat raksasa itu. Berapa ukuran televisi itu? Baru kali ini Rhea melihat ada televisi sebesar itu. Ukuran orang kaya memang berbeda. Rhea mengerjapkan matanya sejenak. Tidak salah.. itu memang Darel Aldebaran dengan istrinya, Alea Brawijaya. Foto besar yang memperlihatkan senyum keduanya di hari pernikahan. Terlihat jelas dari gaun putih yang terlihat sangat menawan. Membungkus tubuh Alea dengan sangat tepat. Seakan gaun itu memang tercipta itu Alea. Dan lihatlah pria itu, dengan balutan kemeja hitam dan jas hitam juga. Bagaimana mungkin dia bisa sangat menawan di dalam foto itu. Huh, benar.. Darel Aldebaran sepertinya memang menyukai warna hitam. Pria itu bahkan mengenakan warna hitam di pesta pernikahannya sendiri. Sangat kontras dengan Alea yang mengenakan gaun indah berwarna putih dan berbagai aksesoris putih lainnya. Dan sialnya wanita itu memang sangat cantik. Dia layaknya malaikat yang turun ke bumi. Ah, mereka memang pasangan yang sangat serasi. Lihatlah betapa menawannya potret ini. Andai saja Rhea berada di tengah-tengah foto itu. Pasti akan lebih sempurna lagi.. “Itu foto Tuan dan Nyonya. Kamu pasti sudah tahu, bukan? Foto pernikahan mereka tersebar di internet” Rhea mengerjapkan matanya. Benarkah? Kenapa Rhea merasa tidak pernah melihat foto ini? Pekerjaan dan kesibukannya membuat dia sama sekali tidak mengikuti berita yang beredar. Astaga, Alea Brawijaya memang terlihat sangat cantik di foto itu. Lagi-lagi sebuah tanda tanya besar mendatangi kepala Rhea. Sebenarnya rumah ini.. Rumah siapa? Jika Darel memang berniat bermain api, kenapa pria itu memajang foto pernikahannya di rumah ini? “Pak, siapa yang tinggal di sini?” Rhea bertanya pelan. “Yang tinggal? Tentu saja Tuan dan Nyonya. Anda juga akan tinggal di sini, bukan?” Jawaban yang semakin membuat Rhea mengernyitkan dahinya. Tinggal satu kamar dengan Darel. Rhea jelas tidak salah membaca perjanjian itu. Seakan dia memang akan menjadi simpanan seorang pengusaha kaya raya itu. Hanya saja.. Nyonya? Apa yang dimaksud oleh sopir ini adalah Alea Barwijaya? Istri dari Darel Aldebaran? Astaga, permainan ini tampak semakin panas saja. Rhea memang masih sedikit bingung, hanya saja.. mungkin ini akan menjadi permainan yang cukup menyenangkan. Bukankah sangat menarik jika dia bisa tinggal bersama dengan istri sah Darel Aldebaran? Ini memang tidak ada dalam rencana, hanya saja Rhea tentu tidah mungkin melewatkan kesenangan ini. mengalahkan seorang model terkenal.. Wow! “Nyanya Alea?” Tanya Rhea lagi. “Tentu saja. Dia nyonya besar di sini..” Benar, permainan ini akan semakin menyenangkan. Rhea memang belum mengerti apa yang sebenarnya Darel inginkan, tapi melihat bagaimana keadaan rumit yang ada.. Mungkin Rhea akan sangat menikmati misi kali ini.. “Siapa yang datang, Pak Malik?” Rhea menengokkan kepalanya. Melihat secara langsung sosok bidadari yang berjalan menuruni tangga dengan perut buncitnya. Rhea tidak salah mengenali, dia memang Alea Brawijaya. Wanita itu.. dia mengandung? Untuk sejenak Rhea kehilangan kata-katanya. Dia harus mengatakan apa pada wanita ini? Darel Aldebaran memang seorang pria luar biasa. Dia memiliki istri secantik ini dan masih merasa belum cukup? Huh, katanya dia pria gila kerja yang tidak memikirkan wanita. Lalu, untuk apa dirinya ada di sini? Untuk apa Rhea datang dan bertemu dengan istri sah pria itu? Orang kaya memang memiliki rahasia mengejutkan.. ***  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN