Ummi Dan Anak Laki-lakinya

865 Kata

Rintik hujan masih setia membasahi bumi disertai kilatan cahaya yang membuat keadaan malam terang seketika. Mesin waktu telah menunjukkan delapan malam, itu berarti hujan sudah turun sejak satu jam yang lalu. Fairel berdiri di dinding jendela kamarnya. Menatap keadaan di luar. Bayang-bayang kejadian beberapa jam yang lalu merasuki pikirannya. Flashback On "Zhaira, saya tahu ini pasti terdengar mustahil setelah kamu mengetahui semuanya. Tapi saya juga tidak bisa diam saja dengan apa yang saya rasakan," ujar Fairel dengan nada serius. Zhaira mengigit bibir bawahnya. Ia dibuat gugup oleh Fairel. Wajahnya yang terlihat serius membuat Zhaira diburu banyak pertanyaan yang masuk ke dalam otaknya. "Saya bingung harus memulai dari mana, tapi intinya... kamu telah berhasil menarik perhatia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN