Keesokan harinya masih sama. Alice yang berusaha mengabaikan Damian, dan Damian yang terus-menerus mencari perhatian. Bahkan pria itu sengaja mengotori meja kerjanya supaya Alice mau datang dan membersihkan semua itu. Begitu dia datang, mulai lah Damian melancarkan aksinya.
Pria itu membujuk, memohon, bahkan sampai memelas agar supaya Alice mau menikah dengannya. Tidak, tidak, ini sudah terlalu berlebihan. Tapi sungguh, tekad Damian sudah bulat. Dia betul-betul ingin bertanggung jawab dan menikahi Alice. Terlepas dari hamil atau tidaknya dia. Namun, sebagai seorang pria yang baik Damian tentu saja merasa perlu bertanggung jawab.
“Alice, kumohon sekali saja dengarkan aku. Aku berjanji semua masalah ini akan segera diatasi, dan kita bisa segera menikah. Percaya lah.”
Akan tetapi, untuk
