Kita Pisah

1872 Kata

Marcell terbangun di pagi hari dengan kepala berat. Tubuhnya terasa meriang. Ia meneliti keadaan dirinya, masih lengkap dengan pakaian kerjanya kemarin. Jadi semalam ia tidur dengan pakaian itu? Lalu pandangannya menyapu ke sekeliling, dia berada di kamar apartemennya. Ingatannya segera menarik kejadian-kejadian kemarin hingga semalam. Ya, dia ingat tentang pengakuan mengejutkan Agnez, lalu ke kelab malam dan mabuk di sana. Pandangannya beralih ke ujung kasur, di mana biasanya ada seorang wanita tidur di sana. Tapi sekarang kosong, tidak ada siapa-siapa. Sekarang jam berapa? Apa Ay sudah bangun? Pukul enam pagi. Tapi tidak ada tanda-tanda orang lain di kamar itu. Biasanya ada aroma sabun atau shampo yang khas milik Ay. Atau Ay yang sudah mondar-mandir dengan kesibukan paginya, menyetri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN