Dalam keremangan, Marcell menatap Ay dengan lembut, tentu Ay bisa merasakan hal itu. Perlakuan dan tatapan yang jauh berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya. Dan Ay tidak ingin terlena dengan situasi itu, takut terbawa dalam situasi yang masih abu-abu, belum jelas ujung pangkalnya, lantas membawa penyesalan yang panjang suatu hari nanti. “Ay,” bisik Marcell, tatapannya menyelusup menyelam ke dalam iris mata Ay. “We are not in a better relationship yet. Please, don’t put me in a tricky situation.” Ay segera menyahut, pandangannya segera beralih ke arah lain meski tubuhnya masih terperangkap dalam pangkuan yang--oh my God--hangat itu. “Why don’t we try?” Marcell kembali mengalihkan pandangan Ay ke arahnya, dan semakin mendekatkan wajahnya hingga dapat melihat pahatan wajah Ay yang cantik na