Perdamaian

1983 Kata

Dalam keremangan, Marcell menatap Ay dengan lembut, tentu Ay bisa merasakan hal itu. Perlakuan dan tatapan yang jauh berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya. Dan Ay tidak ingin terlena dengan situasi itu, takut terbawa dalam situasi yang masih abu-abu, belum jelas ujung pangkalnya, lantas membawa penyesalan yang panjang suatu hari nanti. “Ay,” bisik Marcell, tatapannya menyelusup menyelam ke dalam iris mata Ay. “We are not in a better relationship yet. Please, don’t put me in a tricky situation.” Ay segera menyahut, pandangannya segera beralih ke arah lain meski tubuhnya masih terperangkap dalam pangkuan yang--oh my God--hangat itu. “Why don’t we try?” Marcell kembali mengalihkan pandangan Ay ke arahnya, dan semakin mendekatkan wajahnya hingga dapat melihat pahatan wajah Ay yang cantik na

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN