Gadis duduk di sofa yang ada di kamar Nicholas, di dekat jendela yang tirainya telah Nicholas buka sebelumnya. Wanita itu menikmati roti panggang yang telah Nicholas buat sementara di hadapannya, duduk di tepian ranjang Nicholas melakukan hal yang sama. Tidak ada pembicaraan antara keduanya, hanya sesekali melempar senyum saat tidak sengaja beradu pandang, kikuk, seperti seseorang yang baru saja berkenalan padahal malam tadi mereka menghabiskan waktu bersama dalam sebuah jalinan penuntasan hasrat cinta. Mereka berdua larut dalam pikiran masing-masing, lalu sibuk saling menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Gadis sibuk berpikir dan menebak siapa ibunda Nicholas sebenarnya, lalu sibuk memikirkan apakah lelaki itu akan marah padanya jika tahu tentang semua kebohongannya selama ini.