Wijaya Kusuma

1949 Kata

"Lain kali jangan berbuat gegabah seperti itu, cukup katakan kalau kamu mencintaiku dan aku pasti akan bisa menjaga perasaanmu." "Eh, em ...." Gadis tergagap melihat wajah serius Nicholas di hadapannya hanya ada jeda sekitar lima puluh sentimeter di antara kedua wajah mereka, wajah serius Nicholas dan wajah Gadis yang memerah, entah karena malu atau kerena tinggi suhu badannya. Detik kemudian bukan sebuah jawaban yang terdengar, tetapi sebuah tawa. Tawa yang tersembur dari bibir Nicholas, tawa yang sepertinya membuat perutnya keram hingga harus dipegangi sementara Gadis melihatnya dengan aneh. Kesurupan? "Sudahlah Gadis, tidak perlu berwajah aneh seperti itu. Tidak perlu menganggap ucapanku serius, mana mungkin kamu bisa mencintaiku. Lelaki yang baru saja kamu kenal, iya, 'kan! Aku h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN