“Kamu udah siap, kan?” Ruby mengangguk singkat. Setelah melakukan proses pemeriksaan, dokter menjadwalkan transplantasi cangkok ginjal untuk Ruby. Morgan menandatangani surat perjanjian donor. Di ruang rawat itu, Ruby masih berbaring sebelum operasi dilakukan satu jam setelah ini. Ada Papa Alexander di sana, tanpa sang ibu. Rose, wanita itu berada di ruangan sisi lain. Dia menggenggam tangan putra bungsunya. Dia yang tersenyum lega meski sang ibu menitikkan air mata. “Jangan nangis, Ma! Mama sendiri yang bilang kalau ginjalku sehat, aku masih bisa hidup dengan satu ginjal aja, kan?” Mama Rose menangis lirih dengan air mata di pipi yang disapu sang putra. Lalu tangannya gemetar, bibirnya bungkam saat Morgan mengeluarkan sesuatu dari saku pijama rumah sakit yang dipakainya. Gelang itu,
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari