Penolakan

1134 Kata

“Sepertinya mama dan papa sudah melupakan aku!” Seorang berjalan menuju mereka dengan raut wajah tidak suka. Ketiganya menoleh bersamaan. “Lina sayang, kemarilah. Kau dari mana saja?” Yuanita dengan cepat berdiri menyambut sang putri yang terlihat tidak menyukai kehadiran Ayuna. Mata Lina melirik tajam ke arah Ayuna. Sedang kan Ayuna hanya balas menatapnya sebentar lalau kembali fokus degan makannya. “Lina, duduk sayang. Mari kita makan sama-sama, sudah sangat jarang kita kumpul seperti ini.” Kali ini sang ayah yang berbicara karena Lina masih berdiri di tempatnya sambil menatap sinis kearah Ayuna. Lina lalu menarik kursi makan dengan kasar sampai terdengar bunyi berdecit, lalu dia duduk. “Ma, ambilkan nasi sesendok dan ayam itu,” perintah Lina dengan sombongnya kepada sang Ibu. Mendeng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN