Rayya dan Dimas sudah berada dalam mobil untuk kembali menuju perusahaannya. Namun, di tengah perjalanan Rayya meminta pada Dimas untuk mengantarnya sebentar ke toko roti miliknya sebab tiba-tiba salah satu karyawannya menelepon. "Enggak apa-apa 'kan, Dim?" "Apanya yang enggak apa-apa?" "Ya ... mengantar aku ke toko? Apakah kita sudah ditunggu oleh pengacaramu?" "Oh, Kevin belum mengabari lagi. Sepertinya beliau akan datang setelah makan siangnya selesai." "Berarti sekarang dong?" seru Rayya khawatir. Dimas tersenyum melihat reaksi berlebihan dari Rayya. Melihat gadis itu tampak panik membuatnya iseng berniat menjahili. "Ya, paling beliau menunggu kita di ruang tunggu kantor," sahut Dimas tersenyum tipis. "Eh, ya sudah kalau gitu. Kamu turunin aja aku di sini deh, Dim. Biar kam