Panggil Aku Papa, Clara!

1084 Kata

Di dalam mobil, Mario dan Clara terdiam. Mario menyetir mobilnya pulang ke rumah Inez yang seperti Istana Bogor itu tanpa berbicara pada Clara. Dia merasa bimbang dan bingung dengan ucapan ibu-ibu teman sekolah Clara tadi. Dia hanya mewanti-wanti dalam hatinya, jangan sampai Clara menaruh hati padanya. Omongan ibu-ibu itu sebenarnya ngawur. Tetapi, ya begitulah, usia Clara dengan Mario itu lebih cocok untuk jadi pacar dibanding ayah-anak. Mana wajah Clara itu sebelas dua belas dengan Inez yang sangat cantik karena ada darah keturunan Belanda. Clara itu seperti Inez versi muda. Namun, urusan hati ini yang sudah tak bisa ditawar. Mario sudah kelewat sayang dan mungkin benar-benar jatuh cinta sama Mamanya Clara. Sifat dan segala perlakuan lembutnya padanya itu yang membuat Mario susah move

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN