50. KEKUATAN BINATANG

1356 Kata
Stev kesulitan melawan 2 iblis kuat, dia mendapat beberapa luka seperti cakaran dan kobaran api hitam. Meski begitu, Stev masih bisa bertahan dan dia juga berhasil melukai lawan. Semoga Stev menang dalam tahap keempat melawan 2 iblis ini. *** Stev menahan sakit dari cakaran iblis wanita yang saat ini sedang tertawa puas. "Kau! Sialan, berani-beraninya berubah menjadi sahabatku," ucap Stev merasa kesal karena telah ditipu. "Hahaha! Maafkan aku tampan, aku hanya ingin membunuhmu perlahan-lahan, nikmatilah!" balas si iblis wanita. Stev hanya menatap tajam dan tidak ingin jika wanita iblis itu membunuhnya, mulai saat ini dia harus yakin bahwa semua yang tiba-tiba berubah adalah ilusi semata. Stev tidak akan percaya lagi dengan keadaan yang seperti itu, karena saat ini sedang bertarung di dalam turnamen, jadi mustahil orang-orang terdekat bisa menemui dirinya. Saat Stev sedang kesal terhadap iblis wanita, si iblis pria tiba-tiba ada di sampingnya dan langsung memegang kepala Stev. "A-apa yang kau lakukan! Aakkh!" tanya Stev terbata-bata karena terjadi sesuatu pada tubuhnya, dia juga terkejut. "Tenanglah kamu, karena aku hanya ingin mengambil energi milikmu, hehehe," balas iblis pria sambil terkekeh senang. "Apa? Ku-kurang ajar!" Stev mulai lemas dan memang benar, kekuatan energi milik Stev tampak tersedot ke dalam tubuh iblis pria, ini sungguh berbahaya dan tidak baik bagi Stev. Dengan sekuat tenaga, Stev mengayunkan dan menggunakan kekuatan pedang api, dia berusaha menebas iblis pria yang ada di samping yang sedang menyedot energinya dengan tangan kanan. Iblis pria lompat mundur agar tidak terkena tebasan pedang api yang berkobar. "Hah, hah, hah!" Stev merasa kelelahan setelah si iblis pria menyerap energinya, untung tidak semua, tapi energi milik Stev sudah berkurang cukup banyak, terbukti dia sekarang merasa lelah. "Sungguh keterlaluan, huh, huh!" lanjut Stev sangat kesal, sementara iblis pria tersenyum dan energi miliknya pulih kembali, iblis wanita ikut merasa senang karena suaminya sehat kembali. "Ini bahaya, jika begini terus, aku jelas bisa kalah. Apalagi mereka bukan manusia, sungguh menyusahkan," batin Stev. Sesaat kemudian, iblis pria menyerang dengan bola-bola api hitam. Stev berjuang sekuat tenaga untuk menghindar, dia juga harus memikirkan cara agar pertarungan ini seimbang, karena menurut Stev, melawan 2 iblis seperti mereka seorang diri sungguh tidak adil dan sulit. Si iblis wanita juga menyerang jarak jauh dengan bola api besar, serangan iblis wanita datang dari depan Stev, sementara di belakang nya ada banyak bola api ukuran sedang dari serangan iblis pria. Stev masih punya energi, dia harus memanfaatkan energi-nya sebaik mungkin. Ketika bola api besar sudah dekat, Stev langsung melompat tinggi ke belakang, hal itu untuk menghindari bola api hitam besar dan bola api hitam ukuran sedang, sehingga kedua serangan iblis saling bertabrakan hingga meledak. Kepulan asap hitam terjadi di sekitar ledakan itu, Stev jongkok sambil menahan tubuhnya di tanah dengan tangan, karena saat mendarat dari lompatan tadi hampir terjatuh. Kesempatan tertutupi oleh kepulan asap hitam ini digunakan Stev, dia mengeluarkan teknik pedang legendaris spesial. "Pedang Api, Teknik Naga Penghangus!" Seekor naga api cukup besar muncul, mungkin ukurannya 6 kali lebih besar dari ukuran manusia, tentu saja karena bentuk naga itu panjang. Naga api tersebut langsung melesat dan menyerang iblis pria hingga membuatnya terkejut, iblis pria berusaha menyerang naga api dengan kobaran api hitam, namun naga api bisa menghindar seolah-olah hidup sendiri dan memiliki nyawa, sungguh menarik kekuatan pedang legendaris api lainnya tersebut. "Apa, itu mustahil!" kaget iblis pria. Naga api melesat cepat dan berhasil menggigit iblis pria di bagian pundak kiri hingga hampir separuh badannya tergigit naga api, pasti sangat sakit dan panas. "Aaaggrrhh! Panas!" keluh si iblis pria kesakitan. "Sayang, bertahanlah!" teriak si iblis wanita merasa khawatir. Saat ini juga, Stev mengeluarkan kekuatan spesial pedang legendaris lagi ... "Pedang Es, Teknik Beruang Kutub!" Seekor beruang es, muncul dari pedang legendaris, tentu saja warna biru yang menyala terang, sedangkan saat mengeluarkan naga api tadi adalah warna merah di mata dan pedang legendaris. Beruang dari es tersebut melesat cepat. "Tidak!!" kaget iblis wanita karena terkejut melihat beruang besar melesat padanya. Iblis wanita tidak sempat menghindar dan akhirnya tertangkap beruang es, bahkan beruang kutub menggunakan cakar di kedua tangannya hingga melukai iblis wanita. "Aaaak!" teriaknya. Sepertinya kali ini Stev lebih unggul dan mempunyai peluang besar untuk menang. "Baiklah, sebaiknya aku akhiri dulu salah satu iblis itu," gumam Stev dan segera mendekat pada iblis pria. Selanjutnya Stev memfokuskan dan mengarahkan ujung pedangnya ke arah iblis pria. Mata merah Stev menyala terang lagi, tentu saja pedang sisi merah juga, ditambah energi di tubuh berkobar meski tersisa tidak banyak. "Rasakan ini! Hoaaaa!" teriak Stev. Sesaat kemudian, naga api menggenggam iblis pria dengan tangan besarnya yang mempunyai cakar, tentu saja cakar itu melukai iblis pria, dengan perlahan juga naga api melahap seluruh tubuh iblis pria sehingga iblis pria terkurung dan terbakar di dalam naga api. Stev segera mengakhiri iblis pria. "Pedang Api, Teknik Pilar Api! Serangan pilar api seolah-olah bergabung dengan naga api, kedua serangan api tersebut membakar iblis pria dengan dahsyatnya, kobaran api sangat besar dan panasnya sama dengan api matahari. "Aaaggrrhh!" teriak iblis pria hingga akhirnya tewas terbakar api hingga hangus menjadi abu. "Tidaaak!!" teriak iblis wanita, alias istri iblis pria, dia sangat marah dan mengeluarkan kekuatan penuh untuk lepas dari beruang kutub atau es. Meski begitu, dia sudah terluka hingga mengeluarkan darah. "Hiks, hiks! Suamiku," kata iblis wanita sangat sedih, kemudian menatap tajam Stev. Kini Stev malah terlihat tersenyum, sungguh keterlaluan, tapi itu memang bagus, karena dia berhasil mengalahkan iblis pria dan tak perlu menyesal membunuh iblis. Saat itu juga, ruangan ini berubah menjadi sebuah desa, bahkan desa yang sangat dikenal oleh Stev, yaitu desa Bule-Sky. "Apa? I-ini ...gak mungkin," ucap Stev merasa terkejut, dia sangat rindu dengan desa tempat tinggalnya, apalagi sudah sekitar 1 bulan Stev meninggalkan desa. Sesaat kemudian, orang-orang terdekat Stev berdatangan untuk memberi semangat, Stev tampak terharu melihat itu, meski tadi yakin bahwa pasti akan ada ilusi lagi, tapi saat melihat pemandangan ini, hati Stev tersentuh. Namun sesaat kemudian, dia sedikit tersadar bahwa ini semua hanyalah ilusi. "Gak, gak, gak! Ini semua gak nyata!" ucap Stev sambil menggelengkan kepalanya dan memejamkan mata. Namun saat Stev membuka mata lagi, desa dan orang terdekat itu masih ada, bahkan sudah dekat. Mereka adalah orang tua Stev, Khen, Kakek Chimon, kepala desa, teman-teman berburu, bahkan ada anak gadis kepala desa, alias Vivi juga. "Gimana kabarmu?" "Stev, aku sangat menyayangimu!" "Berjuanglah!" "Kamu pasti akan baik-baik saja!" "Kami semua bangga padamu!" "Semoga berhasil!" Itulah ucapan orang-orang terdekat Saat Stev ingin dipeluk mereka, tampak wajah mereka berubah tersenyum sinis dan terlihat hawa membunuh. Stev terkejut melihat itu, namun tiba-tiba ... "Jrass!" Kemudian ruangan langsung berubah seperti semula. "Aaaakh!" teriak si iblis wanita. Apa yang terjadi dan siapa yang menyerang iblis wanita itu? Rupanya si beruang kutub, makhluk dari kekuatan pedang legendaris. Hebat sekali, sepertinya para makhluk kekuatan pedang legendaris itu memang hidup, tapi bukan seperti binatang pada umumnya, mereka hanya memilki roh suci sedikit. Iblis wanita tergeletak kesakitan, karena terkena cakar beruang kutub di bagian punggung, bahkan membuat punggungnya membeku hingga sulit bergerak. "Beruang kutub, terima kasih sudah membantuku!" ucap Stev tersadar bahwa itu semua hanyalah ilusi, tapi Stev yakin bahwa mereka semua memang berharap lebih pada Stev agar menang dalam turnamen. Beruang kutub dari es tersebut tampak tersenyum pada Stev, hal itu membuat Stev menjadi bahagia, karena seolah-olah dia memiliki teman di sini, sedangkan untuk naga api sudah menghilang bersamaan dengan tewasnya iblis pria. "Oke, sebaiknya segera aku akhiri! Mumpung iblis wanita itu gak bisa bergerak dan energi milikku masih tersisa. Maju!!!" teriak Stev sambil memusatkan kekutan di pedang legendaris yang mengarah pada lawan. Mendengar itu, sang beruang kutub melesat dan menangkap iblis wanita, bahkan menindihnya karena iblis wanita sedang terjatuh. "Aaaak!" teriak iblis wanita. "Pedang Es, Teknik Penjara Es!" Penjara es berbentuk prisma segi enam menyatu dengan beruang kutub, saat itu juga tampak kekuatan es sampai menguap karena sangat dingin, mungkin sedingin komet saat di posisi terjauh dengan matahari. Iblis wanita membeku hingga ke dalam sel-sel di tubuhnya, saat itu juga tiba-tiba es yang membekukan iblis wanita hancur berkeping-keping termasuk tubuh iblis wanita, dengan begitu iblis tersebut tewas seketika. "Huft, akhirnya menang juga!" ucap Stev merasa lega, dia milih terlentang di ruangan itu sekalian istirahat jika memungkinkan. Akhirnya dengan susah payah, Stev mampu mengalahkan kedua iblis hebat tersebut. TO BE CONTINUED
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN