Bab 13: Tawaran Kesepakatan

1572 Kata

Adhim Zein Ad-Din Hisyam Seminggu kemudian ... Meninggalkan Kediri, meninggalkan Umi, meninggalkan Zulfa, aku kembali melakukannya. Rasanya masih sama hampanya. Seperti biasa, Umi menyuruhku segera menikah. Kemarin sebelum pulang ke Kediri Umi sudah menunjukkanku putri seorang kiai yang rumahnya ada di Jawa Tengah, adik tingkatku dulu katanya saat aku nyantri di Ponorogo bersama sahabat karibku Gus Aji. Aku lupa namanya. Namun di rumah, Umi kembali membahasnya. Apakah semenakutkan itu memiliki anak laki-laki seumuranku yang belum mau berkeluarga saat kakak laki-laki dan adik perempuannya sudah? Lagi pula aku belum ingin! Menikah adalah sunah bagi mereka yang mampu. Dan aku masih merasa jauh dari kata mampu untuk itu. Tidak menyerah dengan putri kiai yang berasal dari Jawa Tengah itu,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN