Setelah makan siang, Vanya pergi toilet. Saat keluar dari toilet, Vanya terkejut melihat seseorang yang tengah berdiri tepat di depannya. Seseorang itu menatap Vanya dengan wajah datar. Tiba-tiba tangannya di tarik secara kasar. Vanya meringis karena pergelangan tangannya di pegang erat, "Sakit, apa yang kau lakukan?" "Harusnya aku yang bertanya padamu, apa yang kau lakukan sampai Devan terus menatapmu hah?" Vanya mengernyitkan dahinya, menahan rasa sakit di tangannya, "Apa maksudmu?" "Jangan pura-pura bodoh, aku tau kau sengaja kan mendekati Devan?!" Vanya menggelengkan kepalanya, Vanya merasa kalau dia tidak melakukan kesalahan apapun, tapi tunangan Devan ini malah melabraknya seperti ini. "Aku tidak melakukan apa-apa." Ucap Vanya membela diri. Jawaban Vanya membuat Leila semakin