BLURB

1050 Kata
Di awal cerita, di kisahkan tentang kehidupan seorang gadis belia yang energik, penuh semangat, dan selalu menyukai tantangan baru. Dia adalah seorang gadis biasa yang terlahir dari sebuah keluarga sederhana. Tidak berlimpah harta, tapi juga tidak kekurangan harta. Gadis yang selalu bersedia membantu orangtuanya untuk mencari nafkah halal untuk menghidupi keluarga mereka. Ayahnya yang sakit-sakitan sudah tidak mampu lagi untuk menanggung beban ekonomi keluarga mereka, jadi disinilah dia yang tak akan pernah menyerah sampai titik darah penghabisan. Pekerjaaan dari yang paling mudah sampai paling sulit pun sudah pernah di lakoni. Tidak ada keluhan yang keluar dari mulutnya, karena dia hanya ingin sebuah perubahan dalam garis takdir keluarganya. Sampai sesuatu ketika, garis takdir membawanya bertemu dengan Dimas. Sosok laki-laki arogan, sok berkuasa, dan ngga pernah mau di salahkan yang membawa sedikit bumbu-bumbu manis dalam cerita hidupnya. Berawal dari Dara, nama si gadis yang kesulitan untuk membayar uang kuliahnya. Di akhir semester yang hanya tinggal menyusun skripsi saja membuatnya sayang kalau harus mengambil cuti seperti sebelum-sebelumnya. Nekat, Dara mencari info di sosial media tentang lowongan kerja yang tidak membutuhkan kerja keras tapi menghasilkan uang banyak. Bagai ketiban durian runtuh, Dara pun menemukan sebuah postingan tentang tawaran melakukan pernikahan kontrak. Dara sedikit ragu apakah dia harus mengambil tawaran tersebut atau tidak. Dara pun sebenarnya tidak asing dengan pernikahan kontrak seperti ini, ada beberapa teman kampusnya yang melakukannya dan mereka fine saja sampai sekarang. Tapi sebagai perempuan timur yang masih memegang teguh adat dan budaya Jawa, akal sehat Dara menolak tawaran itu meskipun uang yang di tuliskan bernominal cukup besar. Kabar buruk pun datang saat sang ayah harus menderita sakit yang semakin parah. Ditambah dengan sang ibu yang kesehatannya pun juga menurun karena termakan usia. Mau tidak mau, segala tanggung jawab urusan domestik rumah tangga menjadi beralih ke pundak Dara. Desakan ekonomi dari segala sisi, akhirnya membuat Dara nekat untuk menerima tawaran nikah kontrak itu dengan seseorang yang sama sekali tidak dia kenali. Dia kembali membuka sosial medianya, dan menghubungi contact person yang tercantum di flyer tersebut. Sayangnya, setelah terhubung, hanya ada penolakan yang Dara dapatkan karena sang empunya kabarnya sudah mendapatkan calon pengantin untuk pernikahan kontrak itu. Selang waktu berlalu, Pihak penyelenggara kembali menghubungi Dara, dengan alasan pengantin yang sebelumnya lebih memilih mundur secara teratur karena tidak siap dengan konsekuensi yang mungkin akan terjadi di kemudian hari. Dara senang bukan main, dia langsung menerima tawaran yang di ajukan pihak penyelenggara, tanpa membaca ulang isi dari surat perjanjian Dara segera membubuhkan tanda tangannya di atas materai 10.000 yang tertempel. Dara membayangkan kehidupan keluarganya, pengobatan orangtuanya, masa depan adik-adiknya yang sudah pasti akan terjamin dengan uang hasil dari pernikahan kontrak yang dia jalani. Dia tahu bahwa hal semacam ini adalah tabu untuk masyarakat di tempat tinggalnya, tapi dia sudah tidak peduli lagi. Dia hanya ingin mengumpulkan uang sebanyak yang dia bisa. Pertemuan Dara dan Dimas pertama kali di lakukan di sebuah restoran mahal yang memiliki karakteristik bangunan bergaya classic eropa. Dara di minta datang dengan mengenakan pakaian yang seksi, sesuai permintaan dari pihak Dimas. Alasannya adalah agar sang calon pengantin pria dalam kontrak tersebut dapat sedikit tertarik dengan Dara. Orang yang pertama kali menyambut kedatangan Dara saat tiba di restoran adalah Chloe, ibu dari Dimas. Semua rencana pernikahan kontrak ini adalah ide dari Chloe dan Adam, ayah sambungnya Dimas. Dimas sendiri sebetulnya tidak terlalu setuju dengan rencana ini, dia ingin menjalani pernikahan yang apa adanya dan dengan wanita yang di cintai. Tapi, menunggu hal itu terjadi pasti sangatlah lama sedangkan Dimas saja masih betah menjomblo semenjak ditinggal kekasihnya meninggal beberapa tahun yang lalu. Kedua orangtuanya menjadi tidak sabar, karena syarat utama agar warisan dari kakek Bima bisa segera jatuh ke tangan Dimas adalah jika dia sudah menikah dan memiliki anak. Saat ini warisan atas nama Dimas masih dibekukan dan di kelola oleh orang kepercayaan kakeknya semasa masih hidup. Dimas sendiri tidak terlalu perduli dengan Harta warisan itu yang membuat ibu dan ayah sambungnya menjadi kebakaran jenggot sehingga tercetuslah ide untuk Dimas melakukan pernikahan kontrak. Pernikahan Dara dan Dimas di lakukan dengan megah dan meriah agar pihak notaris yang berwenang untuk menjaga harta warisannya, percaya bahwa Dimas memanglah sudah melaksanakan pernikahan. Kehidupan Dara dan keluarganya pun sedikit demi sedikit sudah berubah menjadi lebih baik, Dara pun dapat melanjutkan skripsinya dengan tenang dan wisuda tepat waktu. Pengobatan orangtuanya pun sudah terjamin, dan tidak ada lagi drama kehabisan obat. Sekolah adik-adiknya pun sangat terjamin, tidak ada yang perlu di khawatirkan Dara selama menjadi istri dari seorang Dimas Sandi. Karena pernikahan yang di jalani hanyalah sebatas di atas kertas, maka baik Dimas maupun Dara membuat benteng di antara mereka apa-apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan oleh mereka berdua. Dara selalu sabar di perlakukan tidak baik oleh Dimas dan keluarganya, yang terpenting ayah, ibu, dan adik-adiknya hidup dengan berkecukupan. Puncaknya adalah saat Dara ternyata tak kunjung hamil padahal pernikahan mereka sudah menginjak tahun kelima. Dara yang mulai frustasi tidak bisa memenuhi kontrak, akhirnya memilih mundur dengan konsekuensi dia harus mengganti rugi semua uang yang sudah di keluarkan keluarga Dimas. Tapi, perasaan cinta yang hadir di antara dirinya dan Dimas karena seringnya mereka bersama, membuat keduanya kembali berpegangan tangan dan menentang kesemena-menaan dari Chloe dan Adam. Harta warisan yang tak kunjung turun karena Dara yang tak juga hamil, membuat keduanya berinisiatif untuk menikahkan lagi Dimas dengan perempuan lain lagi. Namun, hal ini bertentangan dengan isi wasiat sang kakek bahwa Dimas hanya boleh menikah sekali seumur hidup. Akhirnya mereka memilih teknologi yang saat ini sedang trend di kalangan pejuang garis dua, yaitu bayi tabung. Beberapa waktu berselang, proses ini pun berhasil dan akhirnya mereka memiliki seorang putra yang sangat tampan. Chloe dan Adam meminta Dara untuk pergi dari rumah mereka dan meninggalkan putra yang di kandungnya selama 9 bulan. Dara menolak. Diam-diam dia kabur dari rumah orangtua Dimas dan pergi dengan membawa serta anaknya. Dimas yang kelabakan karena kehilangan istri dan anaknya akhirnya melaporkan hal itu ke polisi. Berbulan-bulan pihak polisi tidak berhasil menemukan orang yang di cintainya membuat Dimas frustasi tapi juga tidak menyerah. Dengan bantuan seorang detektif asal Australia, akhirnya Dimas pun berhasil menemukan istri dan anaknya dalam keadaan sehat dan tak kurang suatu apapun. Dia membawa istri dan anaknya untuk pulang ke rumah mereka, rumah yang berbeda dengan Chloe dan Adam. Mereka bertiga pun kembali menjalani hidupnya dengan tenang dan damai tanpa ada intervensi dari pihak ketiga.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN