Kai melihat hasil pemeriksaan yang dilakukan Anima. Dia tidak tahu harus bahagia atau sedih. Anima dinyatakan mengandung, baru berusia tiga Minggu. Masih sangat rentan terjadinya keguguran.
Dia memegang erat hasil pemeriksaan tersebut. Lalu membawanya menuju ruangan Anima. Saat akan masuk, dia mendengar suara dari dalam ruangan.
"Mama jangan berlebihan. Anima cuma kecapean aja!" suara Anima dengan nada malas.
"Kamu itu pasti selalu bilang gitu. Ini karena kamu gak punya pendamping hidup. Coba deh kalo kamu dah nikah. Ada yang bakal bantu kamu urus Resort-resort kamu itu!" Mamanya Anima mulai menghubungkan semua hal dengan urusan pernikahan.
Kai tidak jadi masuk, dia cukup tahu diri. Kehadirannya tidak bisa diketahui oleh orang lain. Saat akan melangkahkan kakinya, dia mendengar lag
