Melempar Daging untuk Singa yang Lapar “Sssst!” Hardi membekap pada Ririn agar tak menjerit saat pelepasannya. Ririn menepis tangan Hardi, dia kali ini merasa sangat kesal dengan perlakuan Hardi padanya. Belum lagi, suara wanita tua di luar gudang yang memanggil-manggil dirinya. “Riiiin!” “Ah, mungkin tidak di sini!” ujar Nyonya Tami yang terdengar langkahnya kembali menjauh dari gudang itu. “Awas, ah!” Ririn langsung menjauhkan tubuhnya dari Hardi. Lagi pula, pasti masih sama seperti malam kemarin. Hardi benar-benar tak memberi waktu untuk Ririn bermanja lebih lama. Usai dia menyelesaikan hasrat untuk disalurkan, pria tersebut langsung meminta Ririn untuk memakai baju dan kembali ke kamar ibunya. “Ih, aku enggak mau ah!” ucap Ririn yang menolak untuk ke kamar Nyonya Tami.