Tidak Ada yang Bisa Merebut Mahkota dan Tahta! “Maksudku ... foto kalian,” jawab Ririn dengan wajah pucat. Dia terkulai lemas di atas lantai, seakan tak percaya jika Sonya masih hidup. Sementara itu, Nyonya Tami dan Hardi saling berpandangan. Tas kulit buaya yang sedang dipegang oleh wanita tua tersebut langsung jatuh tergeletak di atas lantai. “Sony ... Sonya ....” Hardi berjalan mendekat, dia mengulurkan tangan hendak mengelus pipi istrinya. Namun .... ‘Plak!’ Tamparan yang keras membuat kepalanya terbanting menoleh ke kiri. “Apa lagi? Belum puas?” ‘Plak!’ Sonya menampar satu lagi pipi Hardi. Bahkan jika dia tidak ingat akan dosa, mungkin dirinya akan membalas dendam dengan membunuh balik pria tersebut. “Apa yang kaulakukan dengan menampar putraku?” teriak Nyonya Tami