Makan Umpanku! Darah yang mendidih dan otak yang menguap. Seluruh Syaraf di setiap titik tubuh Sonya rasanya seperti sedang ditarik yang membuat dia lelah tak terarah. Dia menarik semua benda yang bisa dia tarik, dia angkat, lalu ia banting kembali ke bumi untuk melampiaskan semua emosi. Napasnya berlomba-lomba, berpacu, tak menentu. Adiknya! Adik semata wayang! Satu-satunya keluarga yang tersisa, bahkan sampai diperlakukan dengan begitu nista oleh mereka. Apakah cukup jika neraka mengurung mereka? Apakah cukup api neraka membumihanguskan semua dosa mereka? ‘Apa salahku pada mereka?’ ‘Apa yang pernah diperbuat keluargaku pada mereka?’ ‘Sejahat apa kami pada mereka?’ Sonya terus bertanya-tanya! Perilaku menjijikkan yang mereka lakukan untuk keluarganya itu, dari mana datangn