Aksi Jual Beli

2537 Kata

Lian menghela napas lega. Setidaknya Vanya masih bisa tertawa. Meskipun tawa Vanya itu bermaksud mengejeknya secara terang-terangan. Tak apa, Lian lega. Entahlah, tiba-tiba Lian merasa khawatir dan bingung apabila Vanya mengamuk karena Lian menerobos privacynya. Saat tawa Vanya sudah memelan. Barulah Lian bersuara. "Sudah puas tertawanya?" "Oke, sudah! Jelaskan, Mas.." tuntut Vanya. Lian tentu saja paham bahwa Vanya penasaran dengan alasannya membuka-buka akun sosial media Vanya yang memang beberapa hari yang lalu belum terlogout dari ponselnya. "Pertama, saya ingin meminta maaf pada kamu. Atas tindakan tidak terpuji saya yang menerobos privacymu. Mau bagaimana pun juga, saya salah. Tindakan saya tidak bisa dibenarkan dan saya tidak akan membela diri. Maafkan saya untuk itu." Lian b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN