Ni Pu bukan kidal. Dia merasa kaku. Kesal, dia melempar trisula itu ke L Jun. Trisula nyasar itu ditendang L Jun mengenai tentara Musuh sampai tewas. Dengan tangan kosong, L Jun berduel dengan jenderal Ni Pu. L Jun melayangkan 2 tendangan berputar ke arah Ni Pu dan berhasil dihindari. Ni Pu membalas dengan 3 pukulan ke arah leher dan kepala L Jun. Tanpa kesulitan berarti, L Jun menghindari serangan itu.
Baju besi itu tidak menghalangi kecepatan gerakan Ni Pu. L Jun harus berpikir keras untuk mengalahkan jenderal ini. Dia tiba tiba ingat jurus warisan mendiang kakek nya. Jurus ini bernama jurus "menembus batas raga", cocok untuk dipakai saat melawan musuh yang berada di balik jubah besi. Meski tangannya tak akan mengenai langsung kulit lawan tapi tenaga dalam nya mampu menjatuhkan musuh sampai pingsan. Biasanya tak pernah ada yang bisa berdiri selama 24 jam. Jun tak mau lagi melihat tentara kerajaan mati sia sia dan sudah terbukti sia sia saja serangan Jun karena tak dapat menembus jubah besi musuhnya.
Ni Pu kembali menyerang dengan 5 tendangan berputar. Jun terpaksa melangkah dan melompat ke belakang untuk menghindari serangannya. Dengan cepat, L Jun maju menyerang dan dia akhirnya menggunakan jurus warisan itu dan tepat menuju d**a sang musuh. Sang lawan terlempar jauh ke belakang sampai tak bisa bangun lagi. Dengan cepat, Jun lari ke arah lawannya dan mematahkan leher Ni Pu yang belum mampu berdiri. L Jun mengambil pedang nya dan memotong kepala Ni Pu.
Tentara musuh langsung mundur melihat jenderal nya tewas. Meski mereka masih memiliki 40.000 orang, melihat sang jenderal tewas membuat mental mereka jadi ciut dan lari. Tentara kerajaan banyak yang tewas dalam pertempuran ini. Dari 50.000, hanya 35000 yang pulang. Beberapa terluka cukup parah. Kepala Ni Pu sudah di tangan. Kemenangan sudah diraih lagi dan lagi.
Li Jun disambut hangat oleh sang kaisar di dalam istana. Anehnya 2 selir dan istrinya berada di sana. Kepala Ni Pu diangkat tinggi. Tentara kerajaan berteriak senang atas kemenangan mereka. Sang kaisar kini mengeluarkan pedang pusaka nya yang berwarna emas di seluruh permukaan nya. L Jun berlutut dan pedang itu diarahkan ke bahu nya. "Seorang jenderal paling muda dalam sejarah telah muncul. Pusaka negara kita akan hidup untuk seribu tahun lama nya. Dia akan melindungi kita semua dari musuh dan memberikan kedamaian. Jenderal Li, kamu akan mendapatkan hadiah yang dijanjikan." Kata kaisar.
Li Jun sekarang resmi menjadi jenderal. Dia dan istrinya beserta kedua selir nya dipanggil ke dalam ruangan raja. Di dalam sana ada jenderal Cao yang sedang sekarat. Panah yang mengenai dadanya itu mengandung racun. Di samping nya ada seorang gadis muda berusia 18 tahun yang sedang menangis. Gadis itu bernama Cao Ma Lu, anak gadis sang Jenderal yang sekarat.
"Li Jun. Pekerjaan mu sungguh luar biasa. Kau adalah berkat dari langit, titisan dewata bagi negara ini. Bertempur dengan mu di sampingku adalah suatu kebanggaan besar. Aku kini bisa meninggal dengan tenang. Di samping ini adalah anak gadis ku. Aku ingin kamu menerimanya sebagai selir mu. Biarlah dia memberikan keturunan untukmu. Itulah permintaan terakhir ku. Selamat... tinggal... Li Jun." Kata jenderal Cao yang baru saja gugur.
Kaisar meminta kepada kepada L Jun dan istrinya untuk menerima Ma Lu sebagai selir L Jun. Dengan berlinang air mata, A Mi setuju. Dia di depan kaisar menyatakan sumpah untuk setia dan menjaga Ma Lu dengan baik dan akan memperlakukan Ma Lu dengan baik. A Mi memohon kepada kaisar agar Ma Lu ditahan sementara dahulu karena dia masih berkabung. Kaisar paham dan Ma Lu sementara akan tinggal di istana.
Setelah itu, mereka semua kembali ke rumah dan acara pemakaman jenderal Cao akan dilaksanakan besok. Dikarenakan istana sedang berduka, mereka berempat memilih untuk kembali tidur. Sungguh tak layak bila mereka berempat ena ena tanpa memikirkan perasaan Ma Lu. Setelah mandi dan makan, mereka berempat tidur. Air mata mulai menetes di wajah A Mi karena akan ada 1 wanita lagi di ranjang ini.
Besok paginya m, L Jun dan keluarga nya pergi menghadiri pemakaman sang jenderal. Suasana haru mengisi istana megah itu. Pemakaman berlangsung selama 3 jam dan acara dibubarkan. Tak banyak yang terjadi hari ini sampai minggu depan, L Jun dilantik menjadi jenderal angkatan darat. Gaji dan kekuasaan nya semakin banyak... seiring dengan tanggung jawab nya.
Istri L Jun, A Mi dan kedua selir nya terharu dengan pencapaian sang "pemberi benih" itu. Mereka sangat bangga dan beruntung bisa melayani sang pahlawan yang awalnya bukan siapa siapa dan sekarang dilantik langsung oleh kaisar menjadi seorang jenderal angkatan darat. Malam hari setelah mereka berempat makan malam merayakan keberhasilan L Jun, tiba tiba pintu diketuk.
Ada 2 pengawal raja dengan seorang gadis cantik berdiri di tengah mereka. Cao Ma Lu dikirim dari istana. Setelah selesai berkabung, dia kini siap menjadi selir sang pahlawan. L Jun menyambutnya dan membawanya ke meja makan untuk diperkenalkan ke istrinya dan kedua selir nya. Ma Lu memberi hormat kepada mereka bertiga. Ma Lu masih malu malu dan gugup.
A Mi berdiri menyambutnya dengan memberikan pelukan dan ciuman di wajah cantiknya. Ma Lu berterimakasih sudah diterima dengan baik. "Kakak kakak semua. Saya Cao Ma Lu, siap melayani kalian semua. Mohon petunjuk nya" kata gadis cantik itu sambil membungkuk kan badan. Kedua selir itu mendekati Ma Lu dan merangkul nya.
Ma Lu sudah makan malam sebelum kemari. A Mi dan kedua selir nya membawa Ma Lu ke kamar utama. "Dek. Di sinilah kita akan tidur. Jangan malu malu. Kami bertiga sudah sangat akrab layaknya kakak adik. Aku senang Aku ada adik baru lagi. Kakak akan hamil dalam waktu dekat ini. Kakak harap kamu bisa melayani suami kita dengan baik saat aku hamil." Kata A Mi sambil menggenggam tangannya.
"Dek. Ini akan jadi malam pertama mu. Kami akan memandikan dan mendandani kamu agar kamu terlihat cantik dan bersih di malam pertama ini. Kamu akan mendapatkan pengalaman indah nanti seperti kami berdua." Kata Gang Gu. "Benar dek. Kamu akan menikmatinya." Kata A Chao. Ma Lu menurut saja. Dia hanya bisa pasrah.
Ma Lu kemudian dibawa oleh mereka bertiga ke kamar mandi dan dimandikan. Saat sedang dimandikan , Li Jun masuk. Ma Lu merasa malu sehingga dia sempat berteriak karena kaget dan menutup kedua p******a nya yang indah itu. Ma Lu memiliki tubuh indah dan kulit putih mulus dengan p******a yang indah, hampir sama dengan milik A Mi dengan p****g s**u warna pink. A Chao berkata sambil tertawa kecil, "dek. Buka tangan mu. Suamimu berhak untuk melihat seluruh tubuh indah mu." "Betul Dek A Lu, nikmati saja. Kan ini akan menjadi malam pertama mu dek." Kata Gang Gu.
Dengan malu malu, gadis cantik itu melepas tangannya dan membiarkan p******a indahnya dilihat dengan seksama oleh L Jun. A Mi yang juga sedang memandikan Ma Lu berkata dengan ssnyum lebar, "aduh Suamiku. Kamu sudah tidak sabar untuk menikmati dek Ma Lu ya? Sabar ya sayangku.". "Hahaha. Kalian berempat sangat kompak dan akur. Tolong perlakukan dek Ma Lu dengan baik. Mendiang ayahnya adalah pahlawan yang besar." Kata L Jun. "Baik sayang." Jawab mereka bertiga dengan kompak.
L Jun kemudian keluar dan dia dengan sabar menanti sang selir baru untuk diperawani. Sementara di kamar mandi itu...."kakak Kakak sekalian. Aku sungguh merasa malu. Aku akan telanjang bulat di depan tuan Lu. Mau kah salah 1 dari kalian menemaniku nanti di malam pertama ku? Aku sungguh gugup sekali." Kata Ma Lu dengan memelas. Mereka bertiga tertawa kecil. "Pasti adik cantik. Tenang saja sayang. Kami akan bersama mu di kamar saat malam pertama. Betul kan dek Chao dan dek Gu?" Tanya A Mi. "Pastinya kak A Mi" jawab mereka berdua dengan kompak.
Setelah selesai dimandikan, A Mi mendandani Ma Lu. "Suamiku sungguh beruntung mendapatkan anak gadis jenderal. Suamiku sangat mengagumi ayahmu. Dia sering bercerita kalau ayahmu sungguh hebat dan pemberani. Ayahmu adalah sosok panutan suamiku, eh suami kita." Ledek A Mi yang berusaha mengurangi ketegangan Ma Lu.
Setelah selesai didandani sampai cantik, A Mi meminta agar Ma Lu hanya menggunakan selembar kain berwarna hitam saja untuk dipakai. Setelah dipakaikan kain hitam itu, Ma Lu dituntun oleh mereka bertiga ke kamar untuk memulai acara malam pertama nya sebagai selir.
Saat yang ditunggu telah tiba. Ma Lu kini sedang berdiri di hadapan L Jun. Tubuh indahnya masih tertutup kain hitam itu dan tiba tiba kedua selir itu melepaskan kain hitam itu sehingga tubuh indahnya terlihat jelas. Tubuhnya putih bersih dan rambut k*********a sudah dicukur tadi saat sedang dimandikan. Ma Lu menundukan kepalanya. A Chao dan Gang Gu menuntun gadis perawan itu ke arah ranjang yang sedang diduduki oleh L Jun.
Ma Lu masih berdiri dan L Jun menatap keindahan tubuh gadis perawan itu di depan nya. "Sungguh indah sekali tubuhmu, hai gadis cantik. Janganlah engkau menunduk. Perlihatkan lah wajah cantik mu. Yakinlah malam ini kamu akan bahagia." Kata L Jun. Ma Lu akhirnya menaikan kepalanya sehingga kecantikan wajahnya terpancar. Kedua selir itu menyuruh Ma Lu untuk naik ke ranjang dan mulai melayani sang pahlawan. Ma Lu naik.
Dia disambut L Jun dengan pelukan hangat dan bibirnya mulai dikecup dengan lembut. Ma Lu akhirnya membalas kecupan sang jenderal muda. L Jun membaringkan tubuh indah itu. Jenderal muda itu menatap tubuh indah sang gadis dari wajah sampai kaki nya. Tangan L Jun mulai meraba raba wajah, leher dan p******a nya.
A Lu masih malu dan pasrah. A Mi dan kedua selir nya yang duduk menyaksikan proses diambilnya keperawanan gadis ini meminta agar A Lu tidak boleh malu malu dan harus mengikuti insting nya sebagai wanita. A Lu akhirnya mulai bergerak dan kedua tangan gadis cantik itu memeluk kepala sang suami nya. Matanya masih tertutup karena malu dan mulai menikmati.
Akhirnya Ma Lu mengikuti insting nya. Suara desahan mulai terdengan dari mulutnya. Setelah puas berciuman, L Jun turun ke p******a indah itu. p****g s**u itu diputar putar oleh nya dan L Jun semakin suka karena warna pink yang langka itu menghiasi p******a indah itu. Dia meremas p******a gadis perawan itu dan mulai menyusu. "Ahhh..suamiku... oh... nikmatilah tubuhku yang kupersembahkan hanya untukmu. Ohhh." Resah Ma Lu yang sudah tidak malu lagi.
L Jun naik sedikit ke atas dan memberikan kecupan di leher gadis yang akam diperawani sebentar lagi. Tak hanya dikecup saja, tapi dijilat sampai basah. Gadis itu tak dapat menahan desahannya lagi dan suara merdu nya mulai terdengar di ruangan itu. "Ohhhh suamiku... ah... enak... geli sayangku... ohhhh.. ahhh... Tolong... buahi rahimku nanti... ahhhh" kata Ma Lu mendesah.
L Jun semakin membara. Setelah dia puas menjilati leher dan menikmati gunung kembar yang lembut itu, dia menciumi perut gadis cantik yang rata itu dan langsung menuju v****a tanpa rambut dengan belahan menggoda itu. v****a itu dicium dan dijilat oleh lidah L Jun. "Arghhh ahhh AHHH oooh ohhh ahhh AHHH oooh ya suamiku sayang. Nikmat sekali. Ahhh ampun..." teriak Ma Lu tanpa rasa malu. k******s itu dijilat juga oleh L Jun.
"Suamiku.. ahhh... Aku akan... uhhh.. memberikan... ahhh... keturunan... untukmu... ahhh... buahi lah rahimku... ahhhh.... kelak... anak kita... uhhh ohhh akan menjadi pendekar hebat.... ahhhhh" resah sang gadis itu sambil meneteskan air mata nya. Sebelum jenderal Cao meninggal, jenderal itu menceritakan mimpi nya ke kaisar. Kaisar paham dan kaisar langsung mengutus 2 pengawal untuk menjemput anak gadis sang jenderal.
Desahan gadis perawan yang akan diperawani itu semakin kencang dan pelan pelan berubah menjadi teriakan. Tak lama kemudian, o*****e gadis cantik itu tiba dan membuat wajah L Jun basah. Setelah itu, L Jun mencium bibir gadis itu lagi dengan nafsu. Mà Lu semakin b*******h begitu juga suami nya. p***s itu langsung diarahkan ke arah v****a perawan itu. Pelan pelan p***s itu masuk dan akhirnya tanpa banyak kesulitan karena v****a masih basah akibat o*****e tadi, Ma Lu berteriak kencang.
Kedua selir itu menggenggam tangan Ma Lu agar dia tidak terlalu menderita. Setelah darah mengalir dari v****a gadis itu, L Jun dengan pelan memompa v****a istri baru nya dan rasa sakit itu berangsur angsur hilang. "Ahhhhh nikmatnya suamiku. Aku... ohhhh". L Jun terus memompa v****a itu dengan cepat juga p******a nya kembali dinikmati oleh Jun lagi dan akhirnya o*****e Ma Lu tiba disusul L Jun dalam beberapa detik.
Penis itu ditarik keluar dan s****a nya dikeluarkan di p******a gadis cantik itu. Kedua selir kembar itu berlomba lomba menjilati s****a di p******a Ma Lu. Setelah itu, mereka berdua beristirahat. Tak lama kemudian, kedua selir itu menyuruh Ma Lu menatap dan memainkan p***s sang suami sebagai ucapan terima kasih. "Istriku yang cantik. Suatu hari aku akan memberikan benih cintaku di rahim mu. Engkau akan mengandung anak yang hebat kelak" kata L Jun.
Ma Lu yang tadi sangat menikmati seks pertamanya setelah diberikan o*****e 2x itu tentu saja ingin berterima kasih dengan menatap dan memberikan sentuhan lembut di p***s suaminya. Dengan pelan dan lembut, p***s itu diraba raba dan dielus dengan jari jari lembutnya. Buah zakar nya juga dimainkan dan ditekan dengan lembut. A Mi mencium pipi Ma Lu dan merangkul nya.
"Dek Sayang. Yuk beranikan dirimu untuk membersihkan k*********a dengan lidah dan mulut mu." Kata A Mi dengan lembut. Ma Lu mengambil nafas dalam dalam dan mendekatkan wajahnya ke p***s itu. Lidah nya dikeluarkan dan mulai menjilati p***s itu dengan lembut dan pelan. Setelah bersih, Ma Lu mulai memasukan p***s itu ke mulutnya dan menghisapnya.
L Jun menikmati oral seks dari isrti baru nya sampai o*****e nya tiba dan semua s****a itu dikeluarkan di mulut sang istri baru. Kaget, s****a itu tertelan sampai habis. Setelah itu, A Mi memberikan secangkir arak untuk membersihkan mulut Ma Lu. "Adik Sayang. Selamat ya kamu sudah diperawani." Kata A Mi.
A Mi dan kedua selir itu membawa Ma Lu untuk dimandikan. L Jun kemudian menyusul. Dia mau dimandikan oleh istri baru nya. Dengan malu malu, Ma Lu mulai membersihkan punggung dan sampai kemaluan sang suami juga dibersihkan. Setelah Mereka bertiga selesai memandikan Ma Lu, A Mi mengambil ramuan yang dipakaikan di kedua selir nya waktu sehabis diperawani. Ramuan itu akan dipakaikan lagi di v****a Ma Lu. Gadis cantik itu disuruh tidur dan membuka kedua kakinya lebar lebar sambil menekuk kedua lututnya.
A Mi dengan sabar mengoleskan ramuan itu di v****a Ma Lu. Ma Lu meneteskan airmata nya karena terharu dan merasa nyaman. Dia tidak mengira akan diperlakukan seperti ini. Setelah v****a nya dioleskan ramuan itu, Ma Lu memeluknya ketiga kakak barunya dan mencium mereka 1 1 sebagai ucapan terimakasih. "Kakak Kakak sekalian. Terima kasih sudah menemani adik malam ini. Adik sayang kalian bertiga. Aku tadi gugup dan takut sekali sampai kalian bertiga datang menemani aku" Kata Ma Lu sambil menangis.
"Dek. Kamu jangan takut. Kami bertiga akan membimbing dan mendidik dirimu untuk menjadi istri dan selir yang baik agar kak Jun betah di rumah." Kata A Mi. Mereka berempat akhirnya menemani sang suami tidur di malam itu. Sungguh beruntung sekali L Jun. Sudah naik pangkat, dapat anak gadis jenderal juga.
Besok paginya, L Jun menuju istana dan siap mengemban tugas pertama nya. Dia dan ketiga ajudan setia nya diperintahkan untuk menjaga daerah perbatasan selama sehari penuh dari jam 8 sampai jam 6 sore. Sebelum pulang, dia melakukan pengecekan ulang tentang persiapan tentara di benteng dan perbatasan. Pengamanan diperketat saat malam hari.
Dengan kuasa Jun sebagai seorang jenderal, dia bisa membawa pasukan nya sesuka hati. Dia membuat rekor dalam sejarah sebagai jenderal paling muda. Kaisar bahkan membuat patung dirinya di depan istana dan di aula. Banyak orang tua yang menghendaki anak gadis nya menjadi selir L Jun bahkan gadis gadis itu berharap dan rela dibuahi demi mendapat keturunan dari L Jun yang dianggap seperti dewa.
Sementara itu nun jauh di Asia tengah sana, dua saudara sedang duduk berbincang bincang dengan seorang pria yang memliki cacat di wajah bagian kanan nya. Dia juga memiliki mata biru. Ke La Bang dan Ke Pi Ting sedang membahas sesuatu dengan pemimpin gerombolan padang rumput. Tidak ada yang tahu nama asli si pemimpin ini tapi dia dikenal sebagai Serigala Kilat karena dia haus darah dan menyerang dengan sangat cepat seperti kilat. (Cikal bakal taktik Adolf Hitler di abad 20 kayaknya).
LB: bos. Kerajaan yang waktu itu kita serbu memilki seorang pemimpin yang muda tapi handal. Bukan tak mungkin dia menjadi lawan bos yang kuat.
PT: saya juga melihat aksinya bos. Dengar dengar sih dia dulu belum jadi jenderal dan sekarang sudah jadi jendral. Saya ada teman jualan ketoprak di kota sana bos. Usia nya sih belum 30 tahun.
SK: menarik juga. Kalian memberikan informasi yang sangat bagus. Aku mulai berpikir kalau menyerang gerilya tampak nya bukan ide bagus lagi. Mereka mampu membendung serangan kita bahkan memukul mundur semua tentara kita. Sebaiknya kita perang all out saja dengan mereka. Aku akan menyatakan perang dengan mereka. Melawan tentara kerajaan dan bisa menang adalah pencapaian luar biasa bagi kita. Kalau menang... kita tak usah pindah sana sini lagi seperti keong.
Sang pemimpin kemudian menulis sebuah surat dan surat itu dikirim melalui paket kilat alias merpati pos yang selalu sampai dalam waktu 1 malam. Isi surat itu tak lain adalah surat tantangan dari sang pemimpin padang rumput untuk kaisar di sana. Dia tersenyum dan penasaran melihat reaksi sang kaisar.
Surat itu akhirnya sampai di istana. Sang Kaisar sangat marah. Berita ini sampai ke telinga L Jun. Dia yang sedang santai itu langsung mendidih darahnya bahkan sampai menguap seperti teko di tungku. Dalam 1 minggu, kerajaan harus mempersiapkan banyak pasukan bahkan tentara angkatan laut juga dimutasi sesaat beserta jenderal nya untuk membantu.
L Jun sendiri tak mau mengambil resiko dan dia pergi dengan ketiga ajudan nya ke kerajaan Co Li untuk meminta bantuan. Setelah mereka sampai, mereka menceritakan kesulitan mereka. Dengan kemampuan bernegosiasi L Jun yang hebat, kerajaan Co Li setuju membantu dan Sa Bun yang dulu hampir tewas di tangan L Jun ikut membantu dengan senang hati.
Usut punya usut, kerajaan Co Li juga sering diserbu oleh gerombolan padang rumput. Mereka memiliki musuh yang sama dan saatnya mereka bersatu. Puas dengan itu, L Jun beserta ketiga ajudan nya kembali ke istana membawa berita gembira kalau kerajaan Co Li akan membantu. L Jun membawa surat pernyataan dari Raja Co Li atas kesediaan mereka membantu L Jun dkk. Sang kaisar semakin sayang dan kagum terhadap L Jun. Dia bahkan menganggap L Jun seperti anak sendiri.
3 hari kemudian, tentara kerajaan Co Li datang membawa semua pasukan nya untuk turun membantu dipimpin oleh Sa Bun. Mereka semua sudah meningkatkan kemampuan beladiri mereka sejak dikalahkan oleh L Jun. Sa Bun berhutang nyawa dan siap membalas budi nya. Mereka semua akhirnya tiba di kerajaan.
Dalam 2 hari ini, mereka saling berlatih bersama dan mengatur strategi. L Jun mengambil resiko besar dengan mengosongkan angkatan lautnya. Pasukan pemanah juga sudah disiapkan. Baju perang anti panah pun sudah tersedia semua. Persiapan sudah matang. Istri istri L Jun sangat cemas. Ssng istri kemudian memanggil ketiga adik adik nya untuk merencanakan sesuatu.
Di malam hari, setelah mempersiapkan banyak hal, L Jun pulang ke rumah dan langsung mandi bersama mereka bertiga. Makanan sudah tersedia dan langsung disantap oleh L Jun. Setelah makan, sang istri menyuruh L Jun ke kamar. Sampai di kamar, A Mi meminta agar sang suami segera membuahi rahim mereka bertiga. Sang suami paham. Sang istri memberikan sebuah kabar gembira... dia hamil. L Jun sangat senang dan juga agak sedih karena artinya L Jun dilarang bercinta dengan sang istri dalam waktu lama.
3 Wanita cantik ini hanya memakai kain dengan warna putih tipis memperlihatan keindahan tubuh mereka dan p****g s**u mereka terlihat menonjol di balik kain putih itu. A Mi melepas kain itu dari mereka bersamaan sampai mereka telanjang bulat dan siap untuk dibuahi malam ini. A Mi memberikan kode dan mereka bertiga mendekat ke L Jun. 3 wanita cantik yang sudah telanjang itu mendekati L Jun dan melepas pakaian sang pejantan dengan cepat.
Mereka bertiga sudah tidak sabar untuk dibuahi rahim nya. Mereka bertiga kemudian berbaring terlentang memamerkan keindahan tubuh mereka. Ma Lu adalah yang pertama yang akan dibuahi. Sebelum L Jun membuahi rahim mereka bertiga, dia akan memberikan kenikmatan dahulu untuk mereka bertiga. L Jun mencium bibir Ma Lu dengan lembut. Dia kemudian mengubah posisi dan tubuh L Jun kini sudah berada di bawah dan A Lu di atas.
Mereka berdua lanjut berciuman dengan penuh nafsu. Tangan kanan Jun yang kanan merangkul A Chao dan memainkan p******a nya. p****g s**u nya juga dipencet dengan pelan serta diputar putar oleh nya. A Chao langsung mendesah saat payudaranya dimainkan oleh Jun. Sementara itu tangan kirinya memainkan v****a Gang Gu. Dia mendesah menyusul kakak kembar nya dan kedua tangan Gang Gu mulai memainkan payudaranya sendiri yang tidak terlalu besar.
Setelah beberapa saat, kedua tangan Jun mulai memainkan v****a A Chao dan tangan kiri nya memainkan p******a Gang Gu. Jun sangat gemas dengan p******a si Gang Gu yang tidak terlalu besar. Sekarang gantian A Chao yang meremas payudaranya sendiri. Suara desahan mereka saling susul menyusul di kamar besar itu. Ma Lu masih sibuk bermain bibir dengan suami nya.
Akhirnya Jun menghentikan permainan kedua tangannya dan dia sekarang fokus 100% dengan Ma Lu. Kedua selir itu kini saling meremas p******a mereka masing masing dan mulai berciuman sesuai dengan ajaran dan instruksi dari nyonya mereka agar Jun tidak membuang banyak waktu untuk "memanaskan mesin" duo kembar itu. Mereka berdua juga tampaknya menurut saja dengan perintah nyonya nya. Mereka berdua tahu kalau mereka hanya hadiah "bonus", bukan seperti Ma Lu tapi mereka tetap saja senang dan merasa terhormat.
Jun kini memainkan p******a Ma Lu dengan tangan kanan nya dan p******a 1 lagi dikenyot oleh Jun. p****g s**u nya dijilat dan dimainkan oleh ujung lidah nya. "Oh Suamiku.. ohhh... kelak kalau... ahhh... Aku sudah.... ohhh bisa menghasilkan.... ahhhh... susu.... kamu boleh.... uhhh ohhh... meminumnya... ahhh... Sampai puas.... ohhhh" kata Ma Lu yang juga rela memberikan asi nya untuk sang suami.
Jun kemudian turun mencium perut rata Ma Lu dan mengusapnya. "Bersiaplah adik cantik. Rahim ini akan segera dibuahi sebentar lagi." Kata Jun dengan senyum dan lembut. "Ohhh suamiku... lakukanlah... aku tak tahan lagi... siram lah rahim ku dengan benih mu" pinta Ma Lu. Jun kemudian menjilati v****a gadia cantik itu. Semua permukaan v****a nya dijilat dari bawah sampai atas. k******s itu juga dimainkan dengan ujung lidahnya.
"Ohhhh aahhh oooh ohhh ahhh AHHH oooh ohhh ahhh. Suamiku... ahhh....lubang ku ini... ahhh... sudah siap untuk menyambut mu." Kata Ma Lu yang sudah terangsang berat. Di saat yang sama ketika Jun menikmati dan menjilati v****a Ma Lu, kedua selir itu juga mencari celah untuk menjilati p***s tuan nya sampai basah. Kakak adik itu melakukan tugas nya dengan baik. p***s Jun sudah basah.
Setelah v****a Ma Lu sudah basah, Jun langsung mengarahkan p***s nya ke v****a itu. Jun langsung memompa v****a itu dengan kecepatan tinggi. Ma Lu yang sudah sangat terangsang itu tak butuh lama untuk menggapai o*****e nya. Cairan cinta itu keluar membasahi ranjang mereka. Jun menyuruh Ma Lu menepi sesaat dan Jun memanggil A Chao. Mereka berdua sekarang lanjut berciuman.
Setelah berciuman dalam waktu singkat, p******a A Chao juga dinikmati oleh Jun.
Seperti biasa, dia menyusu Di p******a selir nya dan memainkan p****g nya dengan cepat. Jari jari Jun sudah ahli dalam memainkan p****g s**u wanita. "Ahhh kak Jun. Enak dan geli kak... aku... ahhh... suka... Aku senang... ah... kak Jun mau membagi benih nya untuk ku...rahim aku.. ah.. sudah siap .... menampung benih mu... oh.." kata A Chao merintih dan memelas sampai mengeluarkan air mata.
Jun turun ke v****a A Chao untuk melihat dan memastikan kesiapan v****a nya. v****a itu sudah basah dan dengan sedikit permainan jari, A Chao mendesah dan v****a nya semakin becek. Setelah itu Jun langsung memasukan p***s nya ke v****a sang selir. "Ah... aku... ahhh... suka... sungguh enak... ahhh..." katanya mendesah.
Jun memompa dengan cepat sampai dalam waktu singkat saja selir nya itu mendapat o*****e. "Ohhh nikmatnya..... ampun.... ampun.. " teriaknya. A Chao beristirahat sejenak dan Jun kini langsung pindah ke tubuh Gang Gu. Jun langsung melumat bibir itu. Semua wajah imut nya dicium dan sampai dijilat. p******a itu kemudian disedot dan dimainkan dengan ujung lidah nya.
" oh... ampun tuan.. enak.. ampun.. geli.... ah..." desah Gang Gu yang sambil memeluk kepala L Jun dan membelai rambut tuan nya. Jun kemudian menjilat v****a nya dan k******s itu dimainkan dengan jari jari nya. Gang Gu ternyata cepat terangsang. Hanya sesaat saja, v****a yang tadi agak kering langsung basah. "Ampun tuan. Ampun... enak... nikmat.... jangan berhenti tuan.." katanya lirih.
Jun kemudian menarik kedua tangan Gang Gu dan Jun merebahkan dirinya. Gang Gu kini berada di atas tubuh Jun. p******a yang tidak terlalu besar itu diraba raba dan dimainkan p****g susunya. Jun kemudian menyuruh dia memegang p***s nya dan memasukan p***s itu ke v****a nya. Gang Gu langsung mendesah saat p***s itu masuk ke lubang surgawi nya.
Dengan mengikuti insting nya, Gang Gu bergoyang goyang ke semua arah. Kedua tangannya diangkat ke belakang kepalanya. Jun sangat suka posisi itu dan dia kembali memainkan putingnya. Gang Gu yang gampang terangsang itu akhirnya mempercepat goyangan nya dan tiba lah o*****e nya. Gang Gu terjatuh ke tubuh Jun. p***s itu didiamkan sesaat di dalam v****a nya.
Setelah beberapa saat, p***s itu dicabut dari v****a Gang Gu. A Mi kini melakukan tugas nya sebagai istri yang setia. Dia memberikan oral s*x ke suami nya. Dengan lidah nya, p***s itu dibersihkan sampai mengkilap. Buah zakarnya juga dijilat. Mereka bertiga terharu dengan kesetiaan A Mi yang rela membersihkan p***s suaminya setelah bercinta dengan 3 wanita yang datang setelah A Mi.
Setelah bersih, A Mi bangkit berdiri dan memberikan tanda agar ketiga wanita itu mempersiapkan diri untuk proses pembuahan. Mereka yang tadi siang sudah diajarkan oleh A Mi langsung melakukan perintah sang nyonya. "Kalian bertiga akan segera dibuahi. Rahim kalian akan diisi oleh benih suamiku. Berterimakasih lah kalian dengan nasib baik yang kalian terima. Kalian sadar betapa beruntung nya kalian bertiga karena kalian akan mengandung anak dari suamiku? Sekarang persiapkan posisi 'persembahan'" kata A Mi yang seolah bertingkah layaknya permaisuri raja.
Mereka bertiga dengan kompak berkata, "terima kasih kak A Mi. Kami beruntung sekali rahim kami akan dibuahi oleh suami kakak. Tolong izinkan kami bertiga mengandung anak anak dari suami kakak." Pinta mereka bertiga. "Sayangku. Lakukan lah tugas mu sebagai penebar benih kehidupan." Kata A Mi. Posisi persembahan itu adalah posisi di mana ketiga wanita itu menungging dan membelakangi Jun seolah mereka bertiga mempersembahkan lubang surgawi mereka untuk dimasuki p***s L Jun agar rahim mereka bisa dibuahi.
Mereka bertiga sudah berada dalam posisi itu dan Jun diberikan secangkir minuman oleh istrinya agar kemaluan nya menjadi lebih kuat dan tak perlu istirahat setelah mengeluarkan s****a nya. Setelah diminum, Jun naik ke atas ranjang dan Ma Lu adalah yang pertama untuk dibuahi oleh Jun. A Mi juga mendekar karena dia mau melihat langsung proses awal pembuahan mereka bertiga.
Jun meminta Ma Lu membimbing p***s nya ke lubang v****a nya. p***s itu dipegang oleh Ma Lu dan dibawa ke v****a sang calon ibu. Setelah masuk, Jun langsung memompa v****a Ma Lu dengan cepat. Mereka bertiga ternyata masih terangsang dan A Mi membantu sang suami memainkan p******a Ma Lu. Jari jari lentik dan lembut sang nyonya memainkan p****g s**u anak perempuan jenderal Cao yang gugur. A Mi berkata dengan lembut di telinga Ma Lu.
"Dek. Kamu akan dibuahi sebentar lagi. Kamu akan mengandung anak dari seorang pahlawan negara. Benih nya akan segera membuahi rahim mu dan kamu akan menjadi seorang ibu. Persiapkan dirimu agar kamu bisa menjadi ibu yang baik." Kata A Mi sambil mengecup kening sang gadis cantik dan membelai lembut wajahnya. Dikarenakan rangsangan tambahan di p******a itu ditambah kehebatan Jun memompa v****a Ma Lu, gadis itu langsung mendapatkan o*****e nya dan Jun menyusul dengan mengeluarkan semua s****a nya di dalam v****a Ma Lu.