Mentari masih diam mematung dengan bola mata tak berkedip. Ternyata tanpa sepengetahuannya, Arion justru sedang memperhatikan ekspresi Mentari tersebut, dia tersenyum tipis. “Kenapa? Kamu suka?” tanya Arion tiba-tiba dengan nada dinginnya, tapi tatapan matanya justru terlihat sangat menggoda. Sontak Mentari terkejut dan langsung mengerjap-ngerjapkan matanya, dia membuang pandangan ke arah lain. “Ih, ngomong apa sih,” ucap Mentari dengan gerak-gerik salah tingkah. Arion hanya terkekeh kecil melihatnya. Dasar anak kecil, Arion membatin. “Ya sudah, ayo usapkan minyak kayu putihnya! Mulai dari leherku, d**a, sampai ke perut.” Mentari mengangguk perlahan. Lalu dia mulai mengoleskan minya kayu putih itu dengan begitu hati-hati. Mulai dari leher Arion. Mereka berdua saling diam saat itu. M