BAB 34. Kenapa Ibuku Diusir?

1129 Kata

Mentari masih diam mematung dengan bola mata tak berkedip. Ternyata tanpa sepengetahuannya, Arion justru sedang memperhatikan ekspresi Mentari tersebut, dia tersenyum tipis. “Kenapa? Kamu suka?” tanya Arion tiba-tiba dengan nada dinginnya, tapi tatapan matanya justru terlihat sangat menggoda. Sontak Mentari terkejut dan langsung mengerjap-ngerjapkan matanya, dia membuang pandangan ke arah lain. “Ih, ngomong apa sih,” ucap Mentari dengan gerak-gerik salah tingkah. Arion hanya terkekeh kecil melihatnya. Dasar anak kecil, Arion membatin. “Ya sudah, ayo usapkan minyak kayu putihnya! Mulai dari leherku, d**a, sampai ke perut.” Mentari mengangguk perlahan. Lalu dia mulai mengoleskan minya kayu putih itu dengan begitu hati-hati. Mulai dari leher Arion. Mereka berdua saling diam saat itu. M

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN