Arion tidak menjawab lagi, tapi dia justru berdiri, dan kembali memindai tubuh Mentari yang masih berbaring pasrah. Sontak Mentari sedikit memiringkan tubuhnya, meskipun itu tidak berpengaruh sama sekali, kedua pahanya yang terbuka sempurna tetap terekspos dengan bebas. Mentari juga menyilangkan kedua tangannya di depan d**a, sebab potongan baju renang itu benar-benar rendah pada bagian d**a. “Heh! Dasar mata m***m!” hardik Mentari dengan galak. Namun raut wajah Arion tetap saja lurus dan anteng. Dia justru berjongkok kembali di samping Mentari. “Coba kamu gerak-gerakkan kaki kananmu. Kira-kira apa bisa jalan sampai ke tempat tidur?” tanyanya dengan serius. Kening Mentari mengernyit. Namun dia ikuti juga perintah dari Arion itu. “Aduh! Masih agak sa—” Tanpa menunggu kalimat Mentari