Paulina membiarkan Rianita terduduk di lantai itu, hingga ia puas membalaskan dendam terhadap diri Ayra. Ia meraih kepala menantunya dan menjambak rambut Ayra yang tertutup kerudung itu tanpa ampun. Paulina sudah tahu jika menantunya itu selalu menguncir kuda rambutnya, jadi tak sulit untuk menjambak Ayra walau menggunakan kerudung. Ayra meringis kesakitan dan berusaha melepaskan tangan nakal Paulina. “Rasakan!" Paulina menarik lengan setelah puas menjambak Ayra dengan keras. “Sakit banget.” pekik Ayra di tempat. “Ini balasan untuk orang yang sudah sengaja mencelakai anakku!” “Aku nggak sengaja, Bu.” “Bohong!” Paulina semakin mengeratkan cekalannya. Ayra merasa sakit sekali, setelah dijambak ibu mertuanya. Ayra nyatanya masih teraniaya walau sudah ada Minah dan Lani. Ayra t