Dua hari sudah berlalu, kini Ayra sedang duduk sendirian di sebuah café yang tak jauh dari kediaman Rangga. Dia sengaja mencari inspirasi di luar rumah, karena memang ini yang dia butuhkan. Menulis n****+, bukan hanya sekedar asal-asalan saja. Tapi juga tentang bagaimana kita merangkai sebuah kata, menjadi kalimat yang indah. Yang mampu membawa pembaca, seperti mengalami hal apa yang sedang dirasakan oleh tokoh utama. Alasan Ayra ke café adalah, untuk mencari inspirasi dan juga mencari suasana baru. Saat jemari lentik Ayra sedang fokus mengetik di layar ponselnya, Ayra mendongakkan kepala, ketika pesanannya datang. “Ini pesanannya, Kak.” “Terimakasih, Mbak.” Ayra memang tidak menggunakan laptop untuk mengetik, jika berada di luar ruangan. Alasannya cukup simpel, dia tidak ingan m