Kelly masih berdiri mematung, entah kenapa perasaannya sedikit aneh. Dia merasa jantungnya berdetak tidak seperti biasanya. Kedipan mata indah Rendi seolah menyihir hatinya sehingga emosi yang tadinya meluap-luap seketika hilang bagai tersiram air hujan. Dia lalu berjalan menuju pembaringan dan duduk bersandar, dia kemudian melihat cincinnya lagi. Batu zamrud itu kali ini begitu indah di matanya, sehingga tanpa sadar bibirnya tersenyum. Tapi dia kemudian menggeleng keras, senyumannya seketika hilang. Bisa-bisanya dia terpengaruh oleh pria songong menyebalkan itu, pria yang tidak tahu malu. Tidak..! sampai kapan pun dia tidak akan menuruti perkataannya. Menikah? oke kita menikah, tapi jangan harap aku akan berdamai denganmu. "Akhhhhh sial..!!!" Emosinya lalu muncul lagi, dia kemudian m