Dilema

1806 Kata

Anita tengah memasak makan malam di dapur ketika kemudian ada yang memeluknya dari belakang. Tangan itu begitu halus dan mulus, sontak Anita membalikkan badannya dan mendapati Elsa sudah memeluknya erat-erat. "Nik, kamu pulang?" Anita terisak, ia sontak balas memeluk Elsa dan menangis sejadi-jadinya. "Kangen mama, papa sama Kelvin," desis Elsa yang juga menitikkan air mata itu, ia belum mau melepaskan pelukan mereka, rasanya ia begitu rindu dengan mama asuhnya ini. Anita sesegukan menangis, tidak menyangka Elsa masih mau menemuinya. Calon dokter itu masih mau datang ke sini, memeluknya seperti ini, semuanya seperti mimpi. Rindu Anita terobati sudah, rasanya ia tidak ingin melepaskan pelukan itu. Ia ingin terus mendekap tubuh yang dulu selalu ia gendong dan ia timang-timang ketika bayi.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN