"Jadi, Ci Elsa itu bukan kakak kandung Kelvin?" tampak bocah itu tertegun begitu Elsa menceritakan semua yang terjadi ketika mereka sudah sampai di kediaman keluarga Atmaja. Elsa tersenyum, ia menatap Kelvin dengan mata memerah. Ia tahu walaupun sebenarnya selama ini mereka cenderung lebih banyak berkelahinya ketimbang akur, tapi Elsa sudah begitu menyayangi Kelvin seperti adik kandungnya sendiri. "Apapun itu, Nyo, kamu tetap jadi adik cici, oke?" Elsa meraih tangan Kelvin, menggenggam tangan itu erat-erat. Mata berkaca-kaca itu kemudian menitikkan air mata, Kelvin menangis, membuat Elsa kembali ikut menangis. Hari ini rasanya air mata tidak ingin berhenti menitik dari pelupuk mata Elsa. Entah segala kebahagiaan, haru dan sedih membuatnya menangis, memaksanya menitikkan air mata. Kelvi