LIMA BELAS

1222 Kata

"Yura! Beneran Yura?! Ya Allah, Dek! Ini beneran kamu! Aku kira kamu becandain aku, Bang!" Yura dan Niel yang baru saja pulang dan bahkan belum sempat masuk ke halaman rumahnya itu tertegun. Terlebih Yura, yang meskipun kaget luar biasa sampai jantung rasanya terbang ke awang-awang, tak bisa mengelak karena salah satu dari dua orang yang menunggu di depan rumahnya kini terisak setengah histeris sambil memeluknya. "K-kak Manda?" ucapnya tergagap. Telinganya sudah tak bisa lagi menangkap suara-suara di sekelilingnya dengan jelas. Kalah oleh gemuruh suara darahnya yang nengalir deras ke kepalanya. Blank. Niel yang tak tahu apa - apa diam di samping ibunya dengan wajah bingung. Tangannya menggenggam sebelah tangan Yura erat. Kepalanya mendongak diikuti bibir yang tersenyum kecil saat melih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN