“Laporan dari Pak Agus udah kau buat, Is?” “Udah, kemaren aku kebut semalaman. Dan akhirnya, selesai juga.” “Wah, hebat kamu!” “Eh, kalian duluan aja ke kelasnya. Aku ada urusan dulu.” “Oke! Kita duluan, ya. Bye!” Gadis berlesung pipi dengan rambut pendek itu terlihat menghampiriku begitu aku baru saja menginjakkan kaki di area fakultas. Dia tampak setengah berlari dan memanggilku. “Jang!” sapanya padaku. “Oh, hai!” timpalku padanya. Ada apa dia tiba-tiba menghampiriku seperti ini? “Ada apa, Neng Iis?” tanyaku. “Kamu kemaren nggak masuk kuliah apa gimana? Aku nggak lihat kamu seharian, bahkan pas nanya sama teman-teman kelasmu juga, mereka bilang kamu nggak masuk.” “Jadi … kamu kemarin nyariin aku?” Aku sedikit terkekeh mendengar pengakuannya. “Iiish! Kamu, nih. Aku cuma … penas