Bab 20. Tangkisan yang Mematikan

1051 Kata

Dalam sekali gerakan hampir saja Prima hendak memukul Adrian karena sesuatu yang ia bisikkan. Namun beruntungnya, aku berhasil menahan kepalan tinju yang belum sempat mendarat di wajah Adrian ini. “Hey, Prim! Lawanmu itu aku, bukan dia. Kau sudah siap berkelahi  rupanya?” ujarku sambil menggengam kepalan tinju milik Prima. Sangat jelas terlihat, jika Prima sejatinya bukanlah seorang petarung, hal ini ditunjukkan dari caranya saat hendak memukul Adrian yang banyak sekali celah, hal ini akan memudahkan aku untuk menangkis semua serangannya. Prima sepertinya nampak terkejut, karena kepalan tinjunya ternyata bisa aku hentikan, akhirnya dia pun membanting tangannya hingga terlepas dariku. “Kalau begitu ayo! Ayo kita bertanding! Sepertinya kau sudah tak sabar untuk kalah dariku.” Prima mem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN