Bab 40. Guru Baru

1146 Kata

“Neng, nggak apa-apa nih, aku anterin pulang cuma pake motor aja?” tanyaku pada gadis yang sedang duduk berada di belakangku ini. “Nggak apa-apa lah, biasanya juga naek motor kalau sama kamu mah.” “Oh, jadi kalau sama orang lain sukanya naik mobil gitu?” “Eh, kamu tuh, ya! Liatin jalan tau! Jangan ngajakin ngobrol mulu.” Baru kali ini aku berani membawa Neng Iis benar-benar sampai ke rumahnya dan masuk ke dalam pula. Biasanya … aku menolak untuk masuk, karena … untuk main ke rumah seorang anak perempuan orang lain itu … butuh nyali yang begitu besar. Ya, apa lagi yang ditakutkan  selain bertemu dengan kedua orang tua mereka. “Assalamualaikum.” Neng Iis menguscap salam seraya langsung membuka pintu rumahnya. Aku belum melepas sepatu dan masih berdiri di rumahnya. Entah apa yang tiba-t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN