Bab 15. Obrolan

1197 Kata

“Aku pikir kau bisa datang lebih cepat ke mari.” Aku menggerutu pada Adrian yang datang lebih lama dari perkiraanku. Kami sedang duduk di kafe dekat apartemenku. Kafe ini menyediakan berbagai macam kopi dan juga dessert. Banyak anak muda yang sedang nongkrong menikmati pemandangan pegunungan yang indah. Suasana sejuk meski matahari sedang terik, menjadi khas dari alam pegunungan. “Kau beri lokasi di Lembang, ini cukup jauh dari tempatku. Ngomong-ngomong, ada apa kau memintaku ke mari?” “Duduklah dulu.” Adrian pun duduk di depanku, sepertinya dia masih memakai setelan kampus dan langsung ke mari. Dilihat dari ransel yang dibawa olehnya. “Dari mana kau tau tentang Dwipa Mulya …?” tanyaku sambil setengah berbisik. “Oh, itu …?” “Ada yang ingin Anda pesan, Tuan?” Hmmm … pelayan ini me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN