“Jang, kamu tahu siapa yang namanya Prana Mulya di kampus kita?” “Uhuuuk. Uhuk.” Terkejut aku mendengar pertanyaan Neng Iis, minuman di mulutku tanpa sengaja masuk ke area hidung hingga membuatku tersedak dan batuk. “Kenapa nanyain itu?” Untungnya, Hudson mendaftarkan namaku sebagai Ujang. P. M. tidak ada yang menyangka jika inisial P. M. di belakang nama Ujang itu adalah ‘Prana Mulya’. Entahlah, aku masih butuh persiapan lagi untuk memunculkan identitasku di depan banyak orang. “Ya, kan, aku cuma dengar percakapan antara Pak Dekan dengan Prima tadi. Aku jadi penasaran dengan orang yang bernama Prana Mulya.” Neng Iis menyedot es kelapa di hadapannya tanpa meminumnya. Tampaknya dia terpikirkan oleh perbincangan tersebut. “Memangnya kenapa kamu penasaran?” ujarku dengan sengaja bertany