"Ai?" Pnggilan yang cukup dia kenal membuyarkan lamunannya. Membuat Aini memalingkan pandangan ke arah suara. Arman berdiri sekitar dua meter dari bangku taman yang di dudukinya. Yang tengah menikmati sinar matahari pagi yang menghangatkan di tengah cuaca dingin kota Bandung pagi itu. "Mas Arman? Dari mana?" Aini bertanya. "Kebetulan lewat, mau berangkat ke kantor," jawab pria itu yang berjalan mendekat kepadanya. "Kamu sudah pulih, Ai?" tanya Arman kemudian. Dia berdiri dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celana. Sedikit menunduk karena posisi mereka yang berbeda. Pria itu menatap wajah Aini lekat-lekat. "Alhamdulillah, sudah mendingan." Aini menjawab. Arman tampak mengangguk-anggukan kepalanya, dan pikirannya berputar mencari bahan pembicaraan. "Bagaimana dengan bayi