"Soph! Ayo kita ke Corlulu!" Emir, Ayse, Camile, dan Musab menghampiriku, tepat saat aku keluar dari ruangan Profesor Fariha Kaya. Aku menggeleng, menolak ajakan teman-temanku, lalu berjalan menuju ruang locker untuk mengambil buku. Mereka membuntutiku dari belakang. "Ayolah, Soph!' ajak Ayse lagi. "Kita sudah lama tidak berkumpul berlima. Selalu ada saja kegiatan yang berbeda." Aku paham apa yang dimaksud Ayse. Bukan kegiatan kami yang berbeda, melainkan karena aku harus lari-larian dengan beberapa jadwal pekerjaanku yang padat. Mereka selama ini telah menjadi sahabat yang sangat pengertian. Tidak terlalu berisik setiap kali aku harus meninggalkan mereka untuk bekerja. "Satu jam lagi aku harus bertemu dengan Profesor Yaz Shahin. Tidak cukup waktu bila harus ke Corlulu lalu kembali