Ghani memasuki kamarnya beberapa menit kemudian, ia merasa bahwa berada didekat Ervin membuat hati nya tidak menentu. Apalagi sekarang hormon hamil yang membuatnya semakin menjadi tidak terkendali. Maafin Mama ya bukannya nyalahin kamu, cuma Mama bingung bagaimana harus bersikap. Ghani agak tersentak karena ia bisa mengatakan seperti itu pada calon anak yang bukan diperuntukkan untuknya. Mungkinkah sekarang naluri keibuannya sudah tumbuh? Tidak mau pusing dengan serangkaian kejadian yang menimpanya, Ghani memutuskan untuk segera terlelap berharap ia esok hari ia bisa kembali normal seperti biasa. *** Pagi hari tiba, Ghani mengucek mata nya beberapa kali lalu pada akhirnya mulai beranjak dari kasur, semalam Ervin bersikeras untuk tidur di sofa bukannya di kamar bersama Ghani. Tunggu. M