Aku memilin jari jemari dengan kaku, tak bisa membayangkan semerah apa wajahku sekarang. Sungguh, andai mampu ingin rasanya aku menghilang dari muka bumi saja detik ini. Ya, malu. Aku benar-benar malu dengan kenyataan jika aku memang seagresif itu ternyata. Menatapku yang mungkin terlihat begitu salah tingkah, membuat Arman tergelak puas. Seolah menganggap jika apa yang terjadi padaku seperti hiburan tersendiri untuknya pagi ini. "Udah, ah, ayo buruan, sholat. Udah mau fajar, ini, Mas," ucapku berusaha mengalihkan perhatian. Membuat suamiku mengangguk setuju, sementara Arman terlihat berdeham berkali-kali. "Ya … habis sholat, jangan lupa sambung extra part, ya, Gaes, ya. Siapa tahu yang tadi malam masih kurang, kan? HAHAHA." Tawa Arman membahana saat mengucap kalimat yang entah kenapa
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari