Lana pernah punya pemikiran, jika saja hidup bisa diprediksi seperti cuaca, mungkin saat ini ia tidak akan tersesat dalam permainan cinta Dika. Andai saja ada alat untuk menebak takdir, akan ada hati yang bisa terselamatkan dan tidak akan memilih hati yang salah.
Seperti kehidupan yang dijalani Lana saat ini, jika saja ia tau kemana nasib akan membawanya, sudah pasti Lana akan menyiapkan diri menghadapi badai hidup, karena sudah bisa diprediksi sebelumnya.
Sayangnya hidup penuh dengan serangkaian kejutan yang tidak terduga. Lana tidak pernah menyangka bahwa ia akan jatuh cinta pada lelaki yang mengajaknya menikah secara kontrak.
Pernikahannya dan Dika sudah memasuki bulan kedelapan, saat perubahan itu mulai ada.
Perlahan sikap Dika mulai membaik. Lelaki itu kerap menunjukan sikap p
