AIMEE Aku terpana saat kami telah sampai di sebuah ruangan yang cukup besar yang dipenuhi oleh cahaya obor. Ailfryd melepaskan tanganku dan rasa sakit akibat cengkeraman tangannya menimbulkan denyut-denyut sakit di tanganku. Di tengah ruangan aku melihat sesosok perempuan sedang terbaring dengan balutan gaun hitam dan kulit putihnya terlihat sangat pucat sekali seakan memang tidak ada darah yang mengalir di sana. Perlahan-lahan aku menghampirinya. Aku terpesona saat melihatnya. Wanita itu sangat cantik. ’’Dia adalah istriku,’’kata Ailfryd . Suaranya yang berat dan dalam menggema di ruangan bawah tanah ini. ’’Apa yang terjadi dengannya?’’ ’’Istriku di bunuh oleh William Levrand dua abad yang lalu.’’ ’’William Levrand?’’ ’’Ya. Dia telah membunuh istriku dan aku telah mengutuk seluruh