Seminggu berlalu setelah hilangnya tas Cia. Dan Cia telah memutuskan untuk melupakan hari buruk itu. Ia menghabiskan waktu seminggu terakhir untuk membuat rancangan baru yang sama sekali berbeda dengan apa yang telah ia buat sebelumnya. Ia membuat beberapa desain baju anak yang menggemaskan. Ia begitu senang dengan aktivitas barunya itu. Bahkan, dalam benak Cia, ia berharap bisa menelurkan karyanya itu dalam bentuk nyata. Sebuah merek terdaftar untuk pakaian anak-anak.
Soni menyambut hangat ide dadakan Cia. Ia berjanji untuk mendukung apa pun yang diinginkan oleh istrinya itu. Dan pagi itu, ketika ia bangun tidur, ia melihat Cia baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah. Ia pun tersenyum.
"Sayang, jangan lupa jatah dobel aku," kata Soni. Ia mengangkat alisnya. "Kam
